Kuat Maruf Mengaku Sakit Hati Sering Disebut Pembohong: padahal Aslinya Jujur
Kuat Ma'ruf mengaku sakit hati karena dicap sebagai pembohong dan tidak jujur saat memberikan keterangan terkait pembunuhan berencana Brigadir J.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM – Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Kuat Maruf mengaku sakit hati karena dicap sebagai pembohong.
Hal itu disampaikan Kuat saat menanyakan terkait kejujurannya kepada saksi Ahli Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).
Kuat Maruf merasa sakit hati jika akhir-akhir ini dirinya disebut sering berbohong saat memberikan keterangan terkait pembunuhan berencana Brigadir J.
Dalam persidangan tersebut, Kuat Maruf menanyakan perihal hasil uji tingkat kejujuran atas kesaksian dalam kasus pembunuhan Yosua.
“Yang saya tanyakan, saya ini tipe orang pembohong apa yang tidak jujur apa yang gimana bu?,”
“Soalnya saya akhir-akhir ini sering disebut pembohong dan tidak jujur bu, dan saya sakit dengan bahasa itu bu,” kata Kuat Ma’ruf dikutip dari YouTube Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Ahli Psikologi Sebut Ferdy Sambo Sosok yang Miliki Kecerdasan Tinggi dan Mudah Dikuasai Emosi
Reni Kusumowardahni lantas menjelaskan jika Kuat Maruf memang pernah berbohong, meski cenderung hanya mematuhi perintah Ferdy Sambo.
Menurut Reni, tidak ada indikasi manipulatif dari Kuat Maruf. Meski dari hasil tes poligraf atau uji kebohongan, terdakwa Kuat Maruf terbukti tak jujur terutama saat memberi kesaksian soal peristiwa di Magelang yang diduga menjadi pemicu pembunuhan Yosua.
“Dari hasil pemeriksaan kami, semua kebohongan pernah terjadi dan itu sudah diakui kemudian direvisi kemudian kami mengukur kredibilitas keterangan bapak,” kata Reni.
“Jadi?,” sambung Kuat.
“Jadi kesimpulannya karena kepatuhan yang sangat tinggi seperti itu, dan ada satu situasi tidak tahu menahu berada di dalam satu tempat di situasi seperti itu, sehingga berada di tempat yang keliru pada saat itu,” lanjut Reni.
Mendengar hal tersebut, Kuat Maruf kemudian mempertegas keterangan Ahli Psikologi Forensik bahwa dirinya juga memiliki kejujuran.
Pertanyaan dari Kuat Maruf tersebut membuat gelak tawa di ruang persidangan.
Meski begitu, Reni selaku Ahli Psikologi Forensik juga menegaskan, pihaknya tidak berbohong mengenai hasil tersebut.
“Terima kasih bu, padahal aslinya jujur ya bu?,” ujar Kuat Ma’ruf.
“Kami tidak bilang bohong pak ya, tidak ada indikasi manipulatif,” jawab Reni.
Meski mengaku sakit hati disebut bohong, namun Kuat Maruf mengaku ikhlas dengan keterangan Reni yang menyebut dirinya memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.
"Mohon maaf ibu, kalau ibu menyimpulkan saya di bawah rata-rata saya ikhlas bu," kata Kuat Maruf.
(Tribunnews.com/Linda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.