Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Perayaan Natal, Ketua PBNU Ungkap Pentingnya Toleransi Beragama di Indonesia

Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, mengungkapkan pentingnya moderasi dan sikap toleransi terhadap semua orang menjelang Natal 2022, Jumat (23/12/2022).

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Jelang Perayaan Natal, Ketua PBNU Ungkap Pentingnya Toleransi Beragama di Indonesia
Ist via Surya Malang
Ketua PBNU KH Fahrur Ahmad Rozi. Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, mengungkapkan pentingnya moderasi dan sikap toleransi terhadap semua orang menjelang Natal 2022, Jumat (23/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi, mengungkapkan pentingnya moderasi dan sikap toleransi terhadap semua orang, dari agama apapun.

Mengingat, Umat Nasrani akan memasuki perayaan Natal 2022.

Untuk itu, Ahmad Fahrur menegaskan, keamanan menjadi sebuah tanggung jawab seluruh masyarakat.

Apalagi, menurutnya, seluruh masyarakat di Indonesia adalah saudara, meski berbeda agama harus saling mendukung.

“Ini akan terjadi kalau kondisi aman, maka semua bertanggung jawab akan keamanan. Dan ini akan terjadi jika semuanya moderat."

"Termasuk pada perayaan Natal umat Nasrani, kita harus dukung dan tidak boleh ada upaya yang menyebabkan situasi tidak aman."

"Semuanya menunjukkan meski berbeda agama, tetap menjadi saudara,” kata Ahmad Fahrur melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Kemenag Menerbitkan Aturan Perayaan Natal Tahun 2022

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Ahmad Fahrur atau Gus Fahrur, menjelaskan mengenai apa itu moderasi.

Ia menerangkan, moderasi adalah sebuah sikap yang adil, tidak fanatik, dan upaya untuk tidak mudah menghakimi orang lain.

Sehingga, mampu saling menghormati dan menghargai.

“Moderasi beragama adalah sikap adil, kita harus moderat, tidak fanatik dan tidak menjadi hakim bagi orang lain. Kita harus memberi ruang untuk perbedaan pendapat."

"Islam mengajarkan tidak boleh ada kebencian yang kemudian menjadikan kita tidak adil, kita tidak boleh merasa benar sendiri dan tidak boleh memaksakan, harus saling menghormati dan saling menghargai,” tutur Ketua PBNU tersebut.

Moderasi di Indonesia

Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Gus Fahrur menilai bagaimana moderasi yang sejauh ini berada di Indonesia, sudah merupakan contoh yang sangat baik, bahkan untuk dunia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas