Potensi Perputaran Uang Saat Nataru Tinggi, Wakil Ketua Komisi XI DPR: Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan konsumsi masyarakat akan memberikan dampak besar bagi penyerapan tenaga kerja hingga bergeraknya sektor UMKM.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) memberikan potensi besar pada pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan konsumsi masyarakat akan memberikan dampak besar bagi penyerapan tenaga kerja hingga bergeraknya sektor UMKM.
"Libur Nataru tahun ini menjadi momentum bersama dalam meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi karena banyak sektor akan bergerak. Apalagi libur Nataru tahun ini secara de factor tidak ada lagi pembatasan masyarakat," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi, Minggu (25/12/2022).
Dia menjelaskan Libur Nataru kali ini ditandai dengan tingginya jumlah warga pergi liburan.
Baca juga: Hadapi Nataru, Kemenhub Diminta Lakukan Pengecekan Standar Pelayanan Semua Moda Transportasi
Berdasarkan prediksi dari Kementerian Perhubungan ada sekitar 44 juta warga yang bepergian selama periode Nataru kali ini.
Mereka diperkirakan membelanjakan uang hingga Rp 23,85 triliun.
"Jumlah ini tentu sangat signifikan karena bisa meningkatkan konsumsi belanja masyarakat yang bakal berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional," katanya.
Tingginya jumlah warga yang ingin mudik saat Nataru ini, lanjut Fathan harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk memberikan layanan terbaik.
Apalagi sebagian besar mereka ingin memanfaatkan libur Nataru ini dengan wisata alam, stay cation, kulineran, bermain ke taman hiburan, hingga sekadar nge-mall.
"Berdasarkan survey Populix diketahui jika mayoritas warga yakni 67 persen akan memanfaatkan Nataru untuk wisata alam, kulineran 65%, stay cation 48%, dan ke taman hiburan 45%. Fakta ini menjadi peluang besar bagi pemerintah daerah untuk sebisa mungkin memberikan layanan terbaik sehingga menarik wisatawan," katanya.
Baca juga: Libur Nataru, 287 Ribu Tiket KA Ludes Terjual Keberangkatan 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023
Politisi PKB ini mengungkapkan ada beberapa daerah yang bakal menangguk untung karena menjadi destinasi favorit para wisatawan seperti Yogyakarta, Bandung, Malang, hingga Bogor.
Kendati demikian tidak menutup kemungkinan daerah-daerah lain mengenjot potensi wisata alam maupun budaya mereka.
"Saya kira ini tergantung kreativitas dari masing-masing pemerintah daerah bagaimana menangkap peluang libur Nataru agar bisa memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing," katanya.
Kendati demikian, Fathan mengingatkan pemerintah tetap harus mewaspadai laju inflansi di akhir tahun.
Menurutnya kenaikan harga pangan, kenaikan konsumsi BBM, hingga konsumsi wisatawan selama Libur Nataru menjadi faktor pendorong laju inflansi.
"Konsumsi masyarakat saat Nataru mendorong inflansi di kisaran 5,9-6,3 persen year on year (yoy). Kami berharap ini menjadi perhatian agar inflansi yang terjadi akan terus mendorong kenaikan harga barang yang bisa membebani ekonomi masyarakat," ujarnya.