Kata Ahli Psikolog soal Kejujuran Eliezer: Berkata Jujur, Hasil Asesmen Bisa Dipertanggungjawabkan
Ahli Psikologi Klinis, Liza Marielly Djaprie menyebut, berdasarkan hasil tes dan asesmen pada Eliezer, dapat disimpulkan bahwa Eliezer berkata jujur.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ahli Psikologi Klinis, Liza Marielly Djaprie mengungkapkan hasil asesmennya kepada terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E.
Berdasarkan hasil tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MNPI) atau tes untuk mendeteksi kebohongan, Liza menyebut Eliezer berkata jujur.
Tak hanya itu, Liza juga menegaskan bahwa hasil asesmen Eliezer bisa dipertanggungjawabkan.
"Kalau dari hasil tes kita, ada yang namanya MNPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Dimana dalam inventory alat tes tersebut kita bisa mendeteksi kebohongan."
"Apakah bisa dipercaya, reabilitasnya bagaimana, validitas hasil asesmen dia seperti apa dan semua berada dalam hasil yang baik."
"Dalam arti Richard berkata dengan jujur, hasil-hasil asesmennya dia bisa dipetanggungjawabkan, kemudian itu dari satu sisi," kata Liza dalam sidang lanjuan kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang dikutip dari Kompas TV, Senin (26/12/2022).
Baca juga: Ahli Psikolog Ungkap Perbedaan Kondisi Eliezer saat Pertama Kali Ditemui dan Setelah Didampingi LPSK
Lebih lanjut Liza menuturkan, ia juga melakukan proses anamnesa atau wawancara kepada Eliezer dan juga kedua orang tua Eliezer.
Hasilnya semua tanda-tanda menunjukkan tingkat kejujuran Eliezer yang cukup tinggi.
Eliezer bisa menceritakan kejadian pembunuhan Brigadir J dengan runtut, gesturnya juga tidak berbohong.
Setelah dikroscek dengan pihak orang tua pun Eliezer mengatakan hal yang sama.
Baca juga: Profil Liza Marielly Djaprie, Saksi Ahli di Sidang Bharada E, Dampingi Eliezer sejak Agustus 2022
"Kalau psikolog klinis itu tidak hanya dari asesmen, tapi kita juga melakukan anamnesa (wawancara). Jadi anamnesa itu ada yang auto langsung dengan individunya, dalam hal ini adalah Richard, atau aloanamnesa yaitu dengan orang tuanya."
"Dari hasil wawanacara tersebut, hasil observasi, semua tanda-tanda menunjukkan ada tanda-tanda tingkat kejujuran yang cukup tinggi."
"Dalam arti cerita runtut, kemudian gestur tubuhnya juga, kita bisa membedakan mana gestur yang berbohong atau tidak benar, mana gestur yang mengatakan kejujuran."
"Setelah itu kita kroscek dengan pihak orang tua walaupun di waktu dan tempat yang berbeda, tapi dua-duanya kurang lebih mengatakan hal yang sama," terang Liza.
Baca juga: Ahli Psikologi Sebut Richard Eliezer Cemas dan Sering Mainkan Tangan Saat Pertama Kali Ditemui
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.