Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Literasi Digital, Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Mendapat Pelatihan Media Sosial

Pekerja Migran Indonesia di Taiwan mendapat pelatihan media sosial dalam rangka meningkatkan literasi digital.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Tingkatkan Literasi Digital, Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Mendapat Pelatihan Media Sosial
Istimewa
UPN Veteran Jawa Timur mengikuti Program MF 2022 dengan memberikan pelatihan media sosial kepada pekerja migran Indonesia di Taiwan. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program Matching Fund (MF) 2022.

Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI ini dilakukan demi menciptakan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Dikti (Lembaga Perguruan Tinggi) dan Mitra DUDI (Dunia Usaha / Dunia Industri).

Tahun ini, UPN Veteran Jawa Timur berhasil mengikutsertakan 13 proposal dengan total penyaluran anggaran Rp3,3 mmiliar.

Program MF 2022 yang diikuti oleh UPN Veteran Jawa Timur tidak hanya disalurkan kepada masyarakat Indonesia di Indonesia, tetapi juga masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri, utamanya Taiwan.

Adapun kegiatannya melalui kegiatan Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, bekerja sama dengan UPZ (Unit Pengelola Zakat) BAZNAS Bhakti Jaya Indonesia sebagai bagian dari lembaga pendidikan Indonesia yang beroperasi di Taiwan.

Baca juga: Pengusaha: Kinerja Ekspor Indonesia Bakal Sangat Terganggu Jika China dan Taiwan Berperang

Koordinator kegiatan Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi PMI di Taiwan, Praja Firdaus Nuryananda, mengatakan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh WeAreSocial dan Kepios, media sosial menjadi salah satu channel yang penting dalam memasarkan sebuah produk bisnis, dengan Instagram (84,8 persen) dan TikTok (63,1%) menjadi platform yang paling banyak digunakan.

Berita Rekomendasi

"Melalui rangkaian Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi PMI di Taiwan, kami ingin memberikan pembekalan kemampuan digital kepada PMI di Taiwan demi meningkatkan kapabilitas mereka sebagai insan produktif," kata dia dalam keterangannya, Selasa (27/12/2022).

Praja menambahkan, kegiatan ini juga mendorong nilai inklusivitas yang diusung UPN Veteran Jawa Timur dengan tidak hanya mengundang generasi Z PMI di Taiwan, tetapi juga generasi milenial dengan rentang usia 24-39 tahun, hingga 45 tahun.

Baca juga: Menteri Bahlil Khawatirkan Ketegangan Geopolitik China dan Taiwan: Timbulkan Ketidakpastian

"Bootcamp ini juga merupakan kegiatan lanjutan dari Bootcamp Literasi Finansial dan Bahasa Inggris yang sukses diselenggarakan pada 2021 lalu," kata dia

Praja menyebut dengan total saluran pendanaan hingga Rp1 triliun, Program Matching Fund ini tidak hanya memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk berkegiatan dan mendapat pengalaman di luar kampus, tetapi juga memungkinkan program pengabdian dengan jangkauan masyarakat dan kebermanfaatan yang lebih luas.

Dia mengungkapkan Bootcamp Pelatihan Media Sosial ini merupakan bukti keberlanjutan dedikasi untuk meningkatkan keahlian PMI di Taiwan agar terus dapat bersaing di dunia kerja yang bergerak serba cepat.

“Kami berharap rangkaian bootcamp ini dapat memberikan kontribusi yang riil bagi para PMI di Taiwan dan kami harap dapat terus menjadi partner bertumbuh PMI di Taiwan,” kata Praja.

Sementara itu, Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof Akhmad Fauzi, mengatakan bahwa talenta digital di era teknologi saat ini memang harus dibangun, melihat tuntutan yang ada di dunia industri.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Bootcamp Pelatihan Media Sosial bagi PMI di Taiwan ini demi meningkatkan relevansi dan keselarasan pengembangan ilmu dan teknologi," kata Akhmad.

"Sebagai civitas akademika, dosen perlu untuk terus memastikan bahwa nilai-nilai yang dibawa selaras dengan kebutuhan zaman. Karena apabila tidak, Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan bisa jadi tidak tepat sasaran," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas