Catatan Akhir Tahun 2: Popularitas Artis Tak Cukup, Dibutuhkan Juga Elektabilitas dan Finansial
Apa mungkin dengan bermodalkan popularitas, para artis yang maju Caleg bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat?
Editor: Malvyandie Haryadi
Karena, ada faktor elektabilitas yang dimiliki oleh artis tersebut untuk bisa melenggang ke Senayan.
"Jadi populer penting, tetapi dia juga harus memiliki elektabilitas tinggi," sambung Ujang.
Lebih lanjut, Ujang juga melihat adanya fenomena artis yang tak memiliki finansial baik, justru akan kalah dalam Pemilu.
Sebaliknya, ada kecenderungan artis yang populer dan memiliki finansial mencukupi untuk modal kampanye dan sosialisasi, justru tingkat keterpilihannya tinggi.
"Nah biasanya artis yang populer dan memiliki kantong tebel, itulah yang memiliki potensi bisa mengangkat atau mengkatrol suara partai," ucap Ujang.
"Tapi kalau artis hanya populer saja, tidak punya kekuatan finansial, ya agak berat juga. Karena banyak juga artis yang bertumbangan, berguguran dan kalah hanya mengandalkan popularitas," kata Ujang.
Untuk itu, menurut Ujang, diperlukan kombinasi yang apik untuk mengantarkan pesoroh layar kaca itu bisa menang dan mengkatrol soal partai yang mengusungnya.
"Tapi untuk meningkatkan suara partai, bisa, dengan popularitasnya itu. Tapi untuk memenangkan partai, menaikan suara yang lebih tinggi itu agak berat. Kecuali tadi, dia populer tetapi keluar kekuatan finansial untuk ditebar kepada publik," beber Ujang.
"Perlu elektabilitas tinggi untuk mengatrol suara partai lebih tinggi dan bisa menang."
Diketahui, sejumlah artis menang dan lolos ke parlemen Senayan pada Pemilu legislatif 2019 lalu.
Di antaranya, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka, Krisdayanti, Rano Karno dan Nico Siahaan.
Dari Partai Amanat Nasional (PAN) ada Desy Rarnasasi, Eko Patrio dan Primus Yustisio. Dari Partai Gerindra ada Mulan Jamilah dan Rachel Maryam. Dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ada Tommy Kurniawan dan Arzeti Bilbina.
Sementara, dari Partai Demokrat ada Dede Yusuf, Partai Golkar Nurul Arifin dan Partai NasDem ada Farhan.
Berikut deretan partai politik yang merekrut artis maupun publik figur untuk menghadapi Pemilu 2024, mendatang;
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.