Wakil Ketua Umum Partai Garuda Sebut Jokowi Tak Wajib Beri Penjelasan Soal Reshuflle Kabinet
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengungkapkan Jokowi telah memberi sinyal akan melakukan reshuffle menteri.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Garuda menanggapi sinyal Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait reshuffle kabinet.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengungkapkan Jokowi telah memberi sinyal akan melakukan reshuffle menteri.
Namun, ia menilai aneh ada pihak yang sudah ada yang sibuk saling serang dan mengajari presiden.
"Ini ibarat yang punya permen anak kampung tengah, yang ribut malah anak kampung kiri dan kanan, mereka berdebat soal permennya anak kampung tengah," kata Teddy dalam keterangannya, Selasa (27/12/2022).
Menurut Teddy, jika ada menteri dari partai politik yang direshuffle maka tak perlu dipertanyakan.
"Soal kenyamanan presiden, memilih menteri itu kan tidak harus objektif, karena tidak ada ketentuannya," ucap Teddy.
"Presiden mau jadikan Raffi Ahmad sebagai Menteri Kehutanan, Cak Lontong sebagai Menteri Pertanian dan Deddy Corbuzier sebagai Menkominfo yang bukan dari Partai Politik pun tidak ada masalah dan Presiden tidak perlu menjelaskan apa-apa," lanjutnya.
Teddy mengatakan presiden yang memiliki kewenangan untuk melakukan pergantian kabinet tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan.
Dia pun mempertanyakan pihak yang tidak memiliki kewenangan malah sibuk memperdebatkannya.
"Ya duduk, diam dan terima saja, wong bukan miliknya kok diperdebatkan?" ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya tersenyum sambil memberikan jawaban singkat soal kabar reshuffle kabinet.
Jokowi pun memberi sinyal reshuffle kabinet sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024 mendatang.
"Mungkin (reshuffle kabinet di akhir masa pemerintahan)," jawab Jokowi singkat di Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Wacana Reshuffle Kabinet, Wapres: Kita Tunggu Saja Terjadi Atau Tidaknya
Orang nomor satu di RI ini tak menjelaskan secara detil mengenai reshuffle kabinet.
Ia cuma tersenyum saat ditanyakan mengenai kabar tersebut.
"Ya nanti,"kata Jokowi singkat.
Jokowi menjawab hal tersebut merespons hasil survei lembaga Charta Politika Indonesia yang menyebut bahwa mayoritas masyarakat setuju ada reshuffle kabinet.
Charta menyebut ada 61,8 persen responden yang setuju reshuffle kabinet.