Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lakukan Modifikasi Cuaca, BRIN: Hujan Akan Dijatuhkan di Perairan Selat Sunda atau Selatan Sukabumi

Teknologi Modifikasi Cuaca saat ini digunakan dalam upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Jabodetabek.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Lakukan Modifikasi Cuaca, BRIN: Hujan Akan Dijatuhkan di Perairan Selat Sunda atau Selatan Sukabumi
Freepik
Ilustrasi hujan. Teknologi Modifikasi Cuaca saat ini digunakan dalam upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Jabodetabek. Rencananya hujan akan dijatuhkan di wilayah Selat Sunda atau Selatan Sukabumi. 

Jika biasanya TMC digunakan untuk menyemai garam pada awan untuk menurunkan hujan di titik yang mengalami kemarau atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kali ini teknik penyemaian NaCl ini dimanfaatkan untuk membuang hujan pada potensi awan yang akan melintasi langit Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).

Baca juga: Siaga Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diminta di Rumah Saja Jika Tak Mendesak

"Kita jatuhkan lebih awal, kalau nggak disemai, maka akan jatuh di Jakarta," jelas Budi.

Terkait penyemaian NaCl tersebut, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI AU untuk mengerahkan 2 pesawat Casa.

"Kita didukung 2 pesawat Casa dari Skuadron 4 Malang," papar Budi Harsoyo.

Penyemaian pun dilakukan dalam 6 sorti penerbangan, dengan tiap sorti maksimal dapat mengangkut 800 kg NaCl.

Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan sorti jika masih ada potensi hujan sangat lebat di wilayah Jabodetabek.

BERITA REKOMENDASI

"1 kali sorti penyemaian kapasitas angkutnya 800 kg. Hari ini 6 kali sorti, tapi menyesuaikan (jika perlu tambahan sorti)," tutur Budi.

Upaya pelaksanaan modifikasi cuaca ini dilakukan di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bekerja sama dengan BRIN dan BMKG, serta menggunakan fasilitas pesawat penyemaian dari TNI Angkatan Udara (AU).

BMKG sebelumnya merilis adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama dua hari ke depan (28-30 Desember 2022).

Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor.

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan berstatus Siaga pada periode tanggal tersebut yaitu sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT.


"Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," ujar Dwikorita di Jakarta, Rabu (28/12).

Dampak yang dapat terjadi, kata Dwikorita, diantaranya adalah volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis sehingga dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas