Tingkatkan Pengamanan di Perbatasan, TNI Bakal Tambah Pasukan di Natuna
Panglima TNI akan tingkatkan pengamanan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, seperti di Kepualauan Natuna.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
![Tingkatkan Pengamanan di Perbatasan, TNI Bakal Tambah Pasukan di Natuna](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bakamla-ri-tangkap-kia-vietnam-di-perairan-natuna-utara_20220820_181047.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengamanan pada wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga.
Yudo Margono menyebut pihaknya akan menambahkan personil untuk mengamankan di Kepulauan Natuna.
"Nah makanya nanti akan kita fokuskan. Mungkin untuk Natuna nanti yang akan kita tambah," kata Yudo Margono setelah upacara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).
Eks KSAL itu menuturkan untuk wilayah lain sudah terlaksana dengan baik sehingga tidak perlu ada penambahan.
"Kalau yang lain saya kira selama ini sudah terlaksana dengan baik, enggak perlu penambahan. Mungkin Natuna yang akan ada penambahan," ujar Yudo Margono.
Sebelumnya, Yudo Margono mengatakan pihaknya akan menggelar operasi khusus di wilayah perbatasan yang berpotensi konflik.
"Tentunya saya akan gelar operasi khusus di sana," kata Margono Yudo seusai dilantik menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Senin, (19/12/2022).
![TNI Angkatan Laut menggelar Admiral Inspection menjelang Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dari Laksamana TNI Yudo Margono yang saat ini menjabat Panglima TNI kepada penggantinya Laksamana TNI Muhammad Ali pada Rabu (28/12/2022).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tni-angkatan-laut-menggelar-admiral-inspection-jelang-sertijab.jpg)
Operasi khusus dilakukan terutama di wilayah perairan Natuna dan Laut China Selatan.
Diketahui, konflik Laut China Selatan terjadi sangat dinamis.
Terdapat enam negara yang mengklaim perairan tersebut di antaranya China, Filipina, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam.
Sementara itu konflik di perairan Natuna melibatkan Indonesia dan China.
Klaim wilayah perairan China yang dikenal dengan Sembilan garis putus-putus Nine-dash Line, salah satunya tumpang tindih dengan wilayah ZEE Indonesia di dekat kepulauan Natuna.
“PAM perbatasan yang khusus melaksanakan di wilayah Natuna, wilayah Laut China Selatan. Laut Natuna Utara yang sudah kita buat di peta kita,” ucapnya.
Baca juga: Bakamla RI: Konflik Laut Cina Selatan Berpotensi Alami Peningkatan di Tahun 2023
TNI kata, Yudo, akan melakukan operasi gabungan melibatkan 3 matra TNI yang dikendalikan oleh Pangkogabwilhan I.
Sebagai mantan Pangkogabwilhan, operasi tersebut, kata Yudo, sangat efektif dalam memitigasi konflik.
“Karena yang lalu itu efektif saya pimpin langsung disitu, gabungan antara udara, laut dan juga nanti bantuan darat kita gabungkan jadi satu supaya lebih efektif," imbuhnya.