Waspada Cuaca Ekstrem, Bagaimana Prediksi Cuaca di Wilayah Jabodetabek pada Hari Ini Menurut BMKG?
Menurut BMKG, prakiraan cuaca pagi hari sudah hujan merata di Jakarta dan Kepulauan Seribu dengan intensitas beragam.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di kawasan Jabodetabek hingga awal Tahun Baru 2023, bagaimana prediksi cuaca hari ini menurut BMKG?
Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem sejak 27 Desember 2022 kemarin hingga awal Tahun Baru 2023 atau 2 Januari 2022 mendatang.
Diperkirakan BMKG, hujan akan mengguyur Ibu Kota sepanjang hari pada Kamis (29/12/2022).
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di sebagian wilayah Jakbar, Jaksel, dan Jakut pada pagi dan siang hari, Jakut, dan Jakbar pada dini hari," demikian peringatan dini BMKG.
Prakiraan cuaca hari ini di Jakarta, Kamis (29/12/2022), bakal hujan terus-menerus.
Menurut BMKG, prakiraan cuaca pagi hari sudah hujan merata di Jakarta dan Kepulauan Seribu dengan intensitas beragam.
Begitu juga di siang hari, hujan merata di Jakarta dan Kepulauan seribu.
Bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir sebaiknya waspada.
Baca juga: Anggota DPRD Kenneth Minta Pemprov DKI Antisipasi Kemungkinan Buruk Akibat Cuaca Ekstrem
Memasuki malam hari hujan tetap terjadi untuk beberapa wilayah Jakarta, sebagian lagi mendung.
Karena Jakarta dan Kepulauan Seribu terus diguyur hujan, suhu udara di pagi hari menjadi sejuk yakni 23-24 derajat celcius, dan di siang hari berkisar 28-29 derajat celcius.
Inilah informasi lengkap cuaca Jakarta, Kamis 29 Desember 2022:
Jakarta Barat
Pagi: Hujan sedang
Siang: Hujan ringan
Malam: Hujan ringan
Dini hari: Hujan sedang
Suhu: 23-28 derajat celcius
Kelembaban: 85-95 persen
Jakarta Pusat
Pagi: Hujan sedang
Siang: Hujan ringan
Malam: Berawan
Dini hari: Hujan ringan
Suhu: 24-29 derajat celcius
Kelembaban: 85-95 persen
Jakarta Selatan
Pagi: Hujan sedang
Siang: Hujan ringan
Malam: Hujan ringan
Dini hari: Hujan ringan
Suhu: 23-29 derajat celcius
Kelembaban: 85-95 persen
Jakarta Timur
Pagi: Hujan ringan
Siang: Hujan ringan
Malam: Berawan
Dini hari: Hujan ringan
Suhu: 23-29 derajat celcius
Kelembaban: 85-95 persen
Jakarta Utara
Pagi: Hujan ringan
Siang: Hujan ringan
Malam: Hujan ringan
Dini hari: Hujan petir
Suhu: 24-29 derajat celcius
Kelembaban: 85-95 persen
Kepulauan Seribu
Pagi: Hujan ringan
Siang: Hujan ringan
Malam: Berawan
Dini hari: Hujan ringan
Suhu: 25-28 derajat celcius
Kelembaban: 85-95 persen.
BRIN Lakukan Modifikasi Cuaca
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) saat ini digunakan dalam upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Penyemaian garam (NaCl) pada potensi awan yang hendak melintasi langit Jabodetabek ini pun dilakukan menyesuaikan dengan arah angin.
Tentunya ini mengacu pada informasi yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Badai Jakarta 28 Desember, Ini 18 Wilayah yang Berpotensi Terdampak Menurut BRIN
Koordinator Laboratorium TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo mengatakan bahwa penyemaian garam akan coba dilakukan pada awan tersebut untuk segera menciptakan hujan buatan yang diharapkan segera jatuh ke laut.
"Kita akan coba menjatuhkan di area laut," kata Budi, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (28/12/2022).
Penyemaian ini tentunya melihat potensi awan yang ada, menyesuaikan dengan arah angin yang bergerak.
Jika angin mengarah dari Barat, maka hujan pun akan dijatuhkan di perairan Selat Sunda. "Kalau angin ini arah dari Barat, maka kita akan jatuhkan di Selat Sunda," jelas Budi.
Sedangkan jika arah angin selama masa penyemaian itu mengarah dari Selatan, maka hujan buatan pun akan dijatuhkan di perairan wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Tapi kalau angin dari arah Selatan. Maka kita akan jatuhkan di wilayah perairan Selatan Sukabumi," papar Budi.
Teknologi ini, kata dia, digunakan untuk mencegah terjadinya hujan dengan intensitas sangat tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Hal ini mengacu pada kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini.
"Strategi yang akan kami lakukan mengamankan pantura Jabar dan Jakarta, kita mencegah awan-awan yang terpantau dari radar BMKG masuk ke Jakarta dan pantura," tutur Budi.