Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kali Dilaporkan ke KPK, Bagaimana Nasib Bupati Cianjur Herman Suherman ?

Di penghujung tahun 2022, Bupati Cianjur Herman Suherman dilaporkan ke KPK atas dugaan indikasi korupsi, lantas bagaimana nasibnya ?

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in 2 Kali Dilaporkan ke KPK, Bagaimana Nasib Bupati Cianjur Herman Suherman ?
Kolase Tribunnews
Kolase Foto Bupati Cianjur Herman Suherman. Bupati Cianjur Herman Suherman kembali dilaporkan ke KPK atas dugaan korupsi. Sebelumnya dia juga dilaporkan terkait dugaan penyelewengan bantuan korban gempa Cianjur. 

Di sisi lain, Ali menjelaskan bahwa setiap pengaduan masyarakat tidak selalu sebagai bahan penindakan, tetapi seringkali setelah ditelaah menjadi bahan informasi pencegahan perbaikan sistem.

"Namun demikian, setiap perkara penindakan kami pastikan bersumber dari laporan masyarakat," jelasnya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman saat ditemui di RSUD Cimacan, Minggu (27/11/2022).
Bupati Cianjur, Herman Suherman saat ditemui di RSUD Cimacan, Minggu (27/11/2022). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Diduga Selewengkan Bantuan Gempa, Bupati Cianjur Siap Buka-Bukaan

Acsena Humanis Respon Foundation melaporkan dugaan penyelewengan bantuan untuk korban gempa Cianjur ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka melaporkan Bupati Cianjur Herman Suherman.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan pihaknya telah menerima pengaduan dimaksud.

"Pelapor maupun materinya tentu tidak bisa kami sampaikan ke publik," kata Ali Fikri di Jakarta, dilansir dari Kompas.TV.

Berita Rekomendasi

Dikatakan Ali Fikri, pihaknya menindaklanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan.

"Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut," ucap Ali.

Laporan Acsena Humanis Respon Foundation terhadap Bupati Cianjur Herman Suherman pada Jumat 16 Desember 2022.

Mereka mengatakan, bantuan tersebut diberikan oleh Emirates Red Crescent terdiri atas 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, dan battery charger untuk tenda.

"Bupati memotong SOP (prosedur operasi standar) yang sudah dibuat BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta me-repacking bantuan menjadi berbeda," demikian keterangan Acsena Humanis Respon Foundation.

Herman disebut memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati Cianjur untuk kepentingan pribadi dan tidak menyalurkan bantuan sebagaimana semestinya.

"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar. Artinya, Bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar," jelas Acsena Humanis Respon Foundation.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas