Taufiq Kiemas Dikenal Sebagai Sang Perajut Kebangsaan
Ketua Umum PP Bamusi, Hamka Haq mengatakan, sosok mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas banyak jasanya untuk negeri ini.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Bamusi, Hamka Haq mengatakan, sosok mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas banyak jasanya untuk negeri ini.
Adapun ini disampaikannya dalam rangkaian acara peringatan hari kelahiran H.M Taufiq Kiemas yang ditutup dengan khatam pembacaan Alquran, santutan kepada anak yatim piatu, tahlilan, bahkan mendengar testimoni dari mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta ceramah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (31/12/2022).
Turut hadir jajaran DPP PDIP seperti Ahmad Basarah, Wiryanti Sukamdani, anggota DPR dan ratusan masyarakat.
Hamka Haq menceritakan, apa yang dilakukan pihaknya hari ini yakni melakukan ziarah ke makam Fatmawati Soekarno dan Taufiq Kiemas menjadi tradisi yang harus dirawat.
Menurut dia, menghormati pahlawan sudah sepatutnya dilakukan, terlebih, kepada sosok Taufiq Kiemas yang jasanya besar untuk bangsa.
“Pak Taufiq Kiemas sangat besar jasanya bukan hanya untuk partainya tapi juga bangsa kita,” jelas Hamka.
Salah satu yang dilakukan almarhum adalah mampu merangkul semua kalangan, sebagaimana hanya demi satu keinginan yakni terus menjaga Indonesia dengan segala keberagamannya.
“Mampu merajut perbedaan menjadi jembatan kedua kutub yang berbeda. Mulai dari yang sifatnya sangat kanan hingga kekiri-kirian. Itu dirangkul,” ungkap Hamka.
Hal ini pun diamini oleh Ahmad Basarah yang juga menjadi perwakilan pihak keluarga.
Menurut dia, almarhum yang mengetahui Pancasila sebagai jalan pemersatu bangsa, mampu mengisi ruang kosong yang sempat ditinggalkan negara khususnya oleh era orde baru.
“Ketika negara abai untuk melaksanakan tugas ideologinya. Membangun ideologi bangsa dan mensosialisasikan bangsa. Setelah era reformasi bangsa ini tidak punya instrumen ideologinya bangsa, dan ketika almarhum Taufiq Kiemas memimpin lembaga MPR beliau menggagas hari lahirnya Pancasila sejak dilarang Orde Baru, sejak tahun 1970,” tutur dia.
Almarhum pun menggagas sosialisasi empat pilar ke seluruh wilayah Indonesia. Dan sejak saat itu perlahan-lahan masyarakat mulai kembali mengetahui peran besar ideologi bangsa Pancasila.
Basarah menegaskan, sebagai buktinya, pemerintah Jokowi akhirnya mengesahkan hari lahir Pancasila yang disambut antusias masyarakat.
“Sejak 1 Juni 2016, bangsa Indonesia kembali dapat memperingati peresmian hari lahirnya Pancasila setelah Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden,” kata dia.