Taufiq Kiemas Dikenal Sebagai Sang Perajut Kebangsaan
Ketua Umum PP Bamusi, Hamka Haq mengatakan, sosok mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas banyak jasanya untuk negeri ini.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Theresia Felisiani
Senada, Lukman Hakim pun mengenang sosok almarhum dengan banyak panggilan tergantung dari mana dirinya berada.
“Dari sini saja kita bisa melihat yang bisa kita teladani dari almarhum luwesnya pergaulan yang dijalani,” jelas dia.
“Inilah yang begitu dominan pada karakter pada sosok kepribadian almarhum. Merajut dan jembatan yang menyambungkan gubungan-gabungan atau relasi interaksi beragam kelompok-kelompok di tanah air” sambungnya.
Bahkan, lanjut Lukman, almarhumlah yang menggagas untuk bertemu dengan Abu Bakar Ba'asyir di Pesantren Al Mukmin Ngruki, di mana saat itu pandangannya sangat berbeda tentang NKRI dan Pancasila.
Menurutnya, banyak yang meragukan langkah Taufiq dan takut ditolak.
“Pak TK (Taufiq Kiemas) mengatakan bahwa, tidak apa-apa, ditolak pun tidak apa-apa. Saya masih ingat betul beliau mengatakan, dituntut dari kita adalah ikhtiar, usaha untuk menyatukan beragam kelompok yang ada,” ungkap Lukman.
“Justru, kita sedang diberi amanah menjadi pemimpin MPR, maka tugas merajut, merangkai, menjalin keragaman di tanah air, sekeras, setajam apapun itu harus dilakukan,” sambungnya.
Sementara, Nasaruddin Umar melihat sosok almarhum adalah sosok yang mengobarkan ego dan subyektifnya untuk kemaslahatan luas. Itu artinya tidak wafat.
“Jangan kita mengira orang itu wafat. Kata Quran itu tetap hidup, bahkan di sisi Allah tetap mendapatkan rizki,” jelas dia.
Karena itu, menurut Nasaruddin langkah yang dilakukan DPP PDIP dengan mendoakan dan mengadakan tahlilan adalah langkah baik, bahkan tradisi yang bagus terlebih di penghujung tahun.
“Al Quran mengingatkan kepada kita orang yang meninggal tetapi telah mengobarkan banyak jasa untuk kehidupan dan kemasalahan umat, maka itu sesungguhnya tidak wafat. Dia tetap hidup dan akan terus menjamin rizkinya oleh Allah di alamnya sana,” jelasnya.