Gempa M 5,2 Guncang Jayapura, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Jayapura pada Selasa (3/1/2023) pukul 19.51 WIB. BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Jayapura, Papua pada Selasa (3/1/2023) pukul 19.51 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Adapun gempa berlokasi di 33 kilometer Jayapura dengan kedalaman 10 kilometer.
"#Gempa Mag:5.2, 03-Jan-23 19:55:21 WIB, Lok:2.27 LS,140.65 BT (33 km TimurLaut KOTA-JAYAPURA-PAPUA), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG di akun Twitter resmi, @infobmkg.
Pada hari sebelumnya, Senin (2/1/2023), gempa juga terjadi di Jayapura dengan kekuatan M 4,9.
Dilansir Tribun Papua, gempa susulan pun terjadi sebanyak 149 kali sejak gempa pertama terjadi.
Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji mengungkapkan data jumlah gempa susulan itu tercatat hingga Selasa pagi.
Danang menjelaskan sebanyak 13 gempa susulan tersebut dirasakan oleh warga.
“Sampai dengan pukul 09.00 WIT hari ini, total ada 149 kejadian gempa bumi susulan. Gempa bumi susulan ini terjadi sejak Senin kemarin hingga Selasa pagi ini,” ungkap Danang.
“Total 13 gempa bumi susulan yang dirasakan ini termasuk dengan gempa bumi utama berkekuatan 4,9 yang dirasakan kemarin subuh,” sambungnya.
Baca juga: Gempa Terkini M 6,3 Guncang Keerom, Papua: Kedalaman 10 Kilometer
Di sisi lain, Danang mengungkapkan seluruh gempa susulan yang terjadi tersebar di beberapa titik di darat maupun laut.
“Gempa utama berkekuatan 4,9 ini lokasinya di darat, sedangkan gempa-gempa susulan yang terasa lokasinya tersebar ada di darat dan di laut,” ujarnya.
“Total ada 5 gempa bumi susulan yang terasa berasal dari laut dan 8 gempa susulan yang terasa di darat,” imbuh Danang.
Akibat Patahan Cycloop
Danang mengungkapkan penyebab gempa akibat aktivitas lempeng patahan Cycloop.
"Untuk diketahui patahan Cycloop ini memanjang dari wilayah Kabupaten Jayapura hingga Kota Jayapura," kata Danang.
Danang menyebutkan, hingga kini masih terus terjadi gempa susulan disebabkan karena posisi lempeng tersebut masih mencari kestabilan atau dudukan keseimbangan.
"Kita deskripsikan misalnya seperti sebuah kayu yang diberi tekanan terus menerus dan apabila tekanannya semakin keras, maka kayunya akan patah, kurang lebih gambarannya demikian," terang Danang.
Baca juga: Gempa M 5,0 Guncang Kaimana Papua Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Danang menyebutkan gempa utama dengan magnitudo 4,9 terjadi saat lempeng sedang melepaskan energinya.
"Jadi lempeng yang kita punya ini pecah makanya mengeluarkan energi yang diukur bermagnitudo 4,9 tersebut," tandasnya.
Saat ini, pecahan lempeng tersebut masih mencari posisi kestabilan sehingga masih mengeluarkan energi secara terus menerus, sehingga intens terjadi gempa susulan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Aldi Bimantara/Astini Mega Sari)
Artikel lain terkait Gempa Bumi Hari Ini