Sejarah Korps Wanita Angkatan Laut atau Kowal, Diperingati Tiap 5 Januari
Berikut sejarah mengenai Hari Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) yang diperingati ke-60 pada 5 Januari, besok. Kowal angkatan pertama berjumlah 12
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah Hari Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).
Hari Kowal diperingati setiap tanggal 5 Januari tiap tahunnya.
Tahun ini, peringatan Hari Kowal jatuh pada hari Kamis (5/1/2023).
Dikutip dari tni.mil.id, peringatan Hari Kowal 2023 mengusung tema "Profesionalisme dalam Mengabdi, Siap Mendukung Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat".
Diketahui, penentuan Hari Kowal ini berdasarkan sejarah tonggak yang bermula saat pengembangan Angkatan Laut RI pada tahun 1960-an.
Baca juga: Rusia dan China Selesaikan Latihan Gabungan Angkatan Laut di Laut China Timur
Lantas, bagaimana sejarah Hari Kowal?
Sejarah Kowal
Ide Kowal pertama kali pada tahun 1962, saat itu lingkungan Angkatan Laut timbul gagasan untuk menampilkan peranan wanita Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan, khususnya di laut.
Ide itu dari Komodro Yos Sudarso, namun direalisasikan oleh Panglima TNI Laksamana Muda TNI RE. Martadinata dengan dikeluarkannya surat Keputusan Menteri/Pangal No. 5401.24 pada 26 Juni 1962 tentang Pembentukan Kowal.
Melansir laman bulelangkab.go.id, setelah dikeluarkannya surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan perekrutan dan pendidikan calon anggota Kowal yang berjumlah 12 orang perwira.
Diketahui, berita mengenai pembentukan Kowal ini disebarluaskan ke seluruh tanah air, khusunya ke Perguruan Tinggi yang dilengkapi dengan pengumuman penerimaan anggota Kowal.
Pelantikan Kowal pertama kali dilakukan oleh Kasal Laksamana Muda TNI RE. Martadinata di Markas Besar (Mabes) AL, di Jalan Gunung Sahari 67, Jakarta, pada 5 Januari 1963.
12 orang tersebut adalah, sebagai berikut:
- Kapten dr. Pinarti
- Kapten dr. Chrictina Logiani Semiartin
- Kapten dr. Siti Dahlia
- Letnan Syamsiar, S.H.
- Letnan Suryati Rasdan, S.H.
- Letnan An Go Lian Lie, S.H.
- Letnan Dra. Ide Rope Darina Tampubolon
- Letnan Elly Hanifah, S.H.
- Letnan Dra. Louise Elisabeth Coldenhoff
- Letnan Dra. Wayan Widja
- Letnan Sri Wiyati. S.H.
- Letnan Dra. Suprapti
Baca juga: Dinilai Sudutkan Korps Bhayangkara, Putri Candrawathi: Suami Saya Sangat Cinta Institusi Polri
12 perwira Kowal tersebut memulai menjejakkan kakinya dalam sejarah TNI Angkatan Laut dengan melalui Pendidikan Dasar kemiliteran.
Pendidikan Dasar Kowal
Pendidikan dasar kemiliteran Kowal pertama kali berdasarkan Telegram Men/KSAL Tw.260 225/Nop. 1962 dan Telegram Men/KSAL Tw.211105/Des. 1962.
Dikutip dari Stekom, pendidikan dasarnya merupakan proses penyediaan tenaga militer wanita Angkatan Laut yang memiliki kemahiran dan keahlian untuk tugas-tugas tertentu.
Pendidikan dasar Kowal ini berisikan mengenai materi pelajaran dasar keprajuritan yang disesuaikan dengan kebutuhan wanita, hingga sifat-sifat kemiliteran yang khas.
Para anggota Kowal melakukan pendidikannya dimulai pada 7 Januari 1963 dengan lama pendidikan 12 minggu, dan setiap minggu maksimum 48 jam pelajaran.
Dengan rinciannya, yakni dasar kemiliteran 240 jam pelajaran, orientasi umum Angkatan Laut 96 jam pelanjaran, peninjauan atau study tour selama 144 jam, dan 96 jam waktu persediaan pelajarannya.
Hal itu menghasilkan total jam pelajaran yang disediakan selama 576 jam pelajaran.
Pendidikan Kowal ini diselenggarakan di Ksatrian Angkatan Laut Malang (KALM) dan Sekolah Supply Angkatan Laut (SSAL), Surabaya.
Diketahui, Mayor Supply R. Ahadi Mangunkarta menjadi Komandanm Pendidikan Perwira Kowal dan pembimbingnya adalah Letnan Muda Sunaki Matram.
Setelah melewati masa pendidikannya, anggota Kowal dikirim ke Maryland, Amerika Serikat untuk mempelajari mengenai organisasi dari Women Accepted For Volunteer Emergency Service (WAVES).
(Tribunnews.com/Pondra Puger)