Memasuki Usia ke-50 Tahun, Pendidikan Partai dan Regenerasi Jadi Kunci Keberhasilan PDIP
pendidikan partai dan regenerasi menjadi kunci keberhasilan PDI Perjuangan (PDIP) dalam memenangkan setiap pemilu.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pendidikan partai dan regenerasi menjadi kunci keberhasilan PDI Perjuangan (PDIP) dalam memenangkan setiap pemilu.
Hal itu terlihat, lewat pendidikan partai dan regenerasi PDIP memunculkan tokoh yang menonjol dari tingkat daerah maupun nasional.
"PDIP sejauh ini menerapkan proses pendidikan politik kader yang cukup baik. Ini bisa dilihat bagaimana tokoh-tokoh utama baik di tingkat nasional maupun di daerah, cukup menonjol dan punya keberhasilan menjaga basis pemilih dengan stabil," kata Dedi Kurnia, Kamis (5/1/2023).
Dedi pun mencontohkan Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar Pranowo adalah sejumlah nama yang berangkat dari hasil pendidikan PDIP.
Sementara, nama lainnya seperti Puan Maharani, Tri Rismaharini, Hendrar Prihadi, Abdullah Azwar Anas, merupakan contoh tokoh yang berangkat dari kaderisasi PDIP.
Ia mengatakan bahwa proses pendidikan PDIP menciptakan kader yang loyal dan solid meski bukan di daerah basis partai.
"PDIP di Jawa Barat tetap kuat, ini bagian contoh bagaimana PDIP berhasil membangun kader," terangnya.
Dedi menilai kekuatan PDIP melalui regenerasi seperti nama-nama di atas ditambah dengan sosok Ketua Umum Megawati Soekarnoputri membuat partai berlambang banteng moncong putih itu semakin kuat.
Baca juga: Pengamat: Meski Memegang Ideologi Soekarno, PDIP Tetap Bisa Jadi Partai Modern
Apalagi, pada 10 Januari 2023, PDIP akan merayakan HUT ke-50. Adapun, peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi Partai dalam rangka Pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
"Perlu dicatat unggulnya PDIP tetap dimulai dengan Megawati," jelasnya.