Ecky Simpan Jasad Angela Selama 1 Tahun, Apa Alasannya dan Bagaimana Identitas Korban Terbongkar?
Jasad korban mutilasi tersebut merupakan Angela Hindriati Wahyuningsih (54), seorang perempuan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Identitas korban mutilasi di sebuah rumah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berhasil diungkap.
Polda Metro Jaya memastikan bahwa jasad korban mutilasi tersebut merupakan Angela Hindriati Wahyuningsih (54), seorang perempuan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 2019.
Polisi menduga Angela tewas dimutilasi oleh M Ecky Listiantho (34) sejak November 2021.
Hingga pada Desember 2022, kasus tersebut akhirnya terungkap.
Jika dihitung, Ecky sang pelaku hidup dan tinggal bersama potongan tubuh Angela Hindriati selama setahun lebih.
Ecky Listiantho menyimpan potongan tubuh Angela Hindriati ke dalam boks kontainer di rumah kontrakan yang disewanya di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah disimpan di TKP, kos-kosan tersangka," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Polisi Ungkap Ecky Mutilasi Angela Dua Minggu Setelah Pembunuhan
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Hengki, Ecky selama ini kerap menempati kontrakan tersebut jika sedang tidak tidur di rumahnya bersama istri dan anaknya.
"Kontrakan sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya," kata Hengki.
Lalu apa alasan Ecky Listiantho nekat menyimpan jasad Angela Hindriati?
Ecky Listiantho sengaja menyimpan jasad Angela Hindriati Wahyuningsih selama lebih dari satu tahun di rumah kontrakannya karena takut aksinya diketahui warga.
"Jadi dia itu kenapa menyembunyikan jasad korban di tempatnya karena takut ketahuan oleh warga," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Marasabessy.
Selain itu, kata Resa, Ecky juga mengaku kebingungan mencari tempat untuk menguburkan jasad korban agar tidak diketahui oleh pihak lain.
Alhasil, Ecky menyimpan jasad Angela yang termutilasi di dalam boks kontainer di dalam rumah kontrakannya.
"Selain itu pelaku bingung mau dikubur dan buang ke mana jasad korban," ungkap Resa.
Bagaimana Identitas Korban Terkuak?
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa identitas jasad perempuan yang dimutilasi Ecky, terkonfirmasi atas nama Angela.
Hengki Haryadi mengungkapkan, hal itu berdasarkan hasil pencocokan DNA yang dilakukan oleh Tim kedokteran RS Bhayangkara dan Laboratorium Forensik Polri.
DNA jasad korban mutilasi itu dicocokkan dengan jenazah anak dari Angela, yakni Anna Laksita Leialoha.
"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri, mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," ungkap Hengki.
Sebagai informasi, Ecky ditangkap bersamaan dengan penemuan jasad korban di kontrakan kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).
Sebelumnya, Ecky dikabarkan tak kembali ke rumah sejak Jumat (23/12/2022), setelah pamit untuk pergi ke bank, ternyata bukan hilang.
"Langsung (di TKP) kami mengamankan tersangka. Ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantong plastik hitam yang didalamnya mayat berjenis perempuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Jumat (30/12/2022).
Zulpan mengatakan, pelaku ditangkap saat penyidik unit 4 subdit Resmob turun tangan membantu pencarian Ecky yang disebut hilang secara misterius.
Zulpan mengatakan, pelaku ditangkap saat penyidik unit 4 subdit Resmob turun tangan membantu pencarian Ecky yang disebut hilang secara misterius.
Penyidik lalu menelusuri kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Kami menindak lanjuti laporan orang hilang dari Polsek Bantar Gebang selanjutnya Anggota unit 4 Resmob Polda metro jaya melakukan lidik," kata Zulpan.
Sebelumnya, istri dari Ecky, EZ, mengatakan bahwa suaminya tiba-tiba menghilang setelah pamit ke bank.
"Ecky WhatsApp, pamit mau ke bank naik Grab, langsung dibalas tapi cuma ceklis satu (tidak terkirim). Itu tanggal 23 Desember sekitar pukul 09.00 WIB," ujar EZ, Selasa (27/12/2022).
Di hari yang sama, pada pukul 16.00 WIB, keluarga menerima catatan transaksi dari bank mengenai penarikan uang di ATM Mandiri di bilangan Rawalumbu, Bekasi Timur.
Catatan transaksi itu didapat EZ saat menghubungi layanan customer service Bank Mandiri.
"Jumlah penarikan enggak diinfoin orang bank, katanya harus ke polisi. Keluarga juga sudah minta (rekaman) CCTV, lagi-lagi enggak bisa karena harus polisi yang minta," jelas EZ.
Pelaku Sempat Bersandiwara
Kakak korban, Turyono mengatakan pihaknya baru melaporkan hilangnya Angela pada Jumat (26/7/2019) ke SPKT Mapolda Jawa Barat.
"Saya Jumat kemarin bersama pengacara saya melapor ke Mapolda Jabar. Kalau saya sendiri terakhir kali berkomunikasi dengan Angela pada 19 Juni 2019 tepat pada tanggal hari kelahirannya, namun tidak ada balasan," kata Turyono kepada Tribun Jabar (29/7/2019).
Penuturan Truyono saat dikonfirmasi bahwa pada 24 Juni 2019, Angela masih melakukan komunikasi di grup whatsapp kantorya.
Sepengetahuan keluarga, sejak tanggal 21 hingga 23 Juni 2019, Angela masih berkunjung ke beberapa kantor tempat ia bekerja di wilayah Jakarta dan Cibinong.
Keluar dari Hotel pada 24 Juni 2019, kabar Angela sudah tidak terdengar lagi.
Sehingga keluarga mulai melakukan pencarian dan melakukan pelaporan kepada Polda Jabar.
Bahkan dalam pencarian Angela, keluarga sempat bertemu EL.
Turyono mengatakan bawa ia sempat menemui EL dalam proses pencarian Angela pada 2019 lalu.
Pertemuan itu berlangsung di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono pada Jumat (6/1/2023).
Keluarga menemui EL setelah mendapatkan informasi dari teman Angela yang saat itu sama-sama bekerja di salah satu supermarket.
Temannya menyebutkan bahwa Angela sedang dekat dengan EL.
Turyono mengatakan, tidak ada pembicaraan lain saat bertemu dengan EL selain mencari Angela.
Saat itu, EL juga mengaku bahwa dia juga sedang mencari Angela.
"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia tidak mengakui. Katanya dia juga cari keberadaan adik saya dan tidak menemui juga. Jadi intinya dari situ tidak ada petunjuk sama sekali," kata Turyono.
Turyono mengaku bahwa saat itu dia tidak melihat gelagat mencurigakan pada EL.
"Halus banget, dia kayak semacam sandiwara, pro (profesional). Tidak sangka kalau dia (EL) bakal kayak gitu. Sopan halus, berpendidikan, tapi ternyata, tidak sangka," kata Turyono.
Sumber: Tribun Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.