Jadi Sopir, Jokowi Ajak Anwar Ibrahim Keliling Kebun Raya Bogor
Menggunakan buggy car, Jokowi menyopiri kendaraan tersebut selama mengajak Anwar Ibrahim berkeliling Kebun Raya Bogor.
Editor: Choirul Arifin
Anwar memang dekat dengan Indonesia, bahkan sejak ia masih menjadi tokoh
reformasi Malaysia. Ia dikenal akrab dengan sejumlah tokoh dan pejabat Indonesia,
salah satunya mantan presiden BJ Habibie.
Habibie kerap membantu dan memberikan dukungan moral ketika Anwar dijerat berbagai kasus selama memperjuangkan reformasi di Malaysia.
Baca juga: Anwar Ibrahim Kagumi Jokowi dan Petik Banyak Pengalaman dari Indonesia
Setelah Anwar dilantik menjadi PM, hubungan Malaysia dan Indonesia pun kian hangat.
Kedekatan itu sudah sejak Anwar baru saja terpilih menjadi PM tahun lalu. Jokowi
menjadi pemimpin negara pertama yang mengucapkan selamat kepada Anwar.
Saat menerima telepon, pemimpin Malaysia itu tampak penuh senyum dan semringah. Anwar memamerkan momen tersebut melalui video yang ia unggah di berbagai jejaring sosial resmi miliknya.
Dalam pertemuan Jokowi dan Anwar Ibrahim kemarin, kedua pemimpin negara itu juga
menandatangani sejumlah kesepakatan dalam bentuk nota kesepahaman
(memorandum of understanding/MoU). Termasuk mengenai perbatasan kedua negara
dan masalah perlindungan pekerja migran Indonesia atau PMI.
Terkait perlindungan TKI, Anwar Ibrahim memahami betapa pentingnya isu perlindungan
tenaga kerja Indonesia di Negeri Jiran. Ia pun menegaskan komitmennya untuk
memberikan perlindungan pada PMI.
"Masalah TKI ini yang menggores perasaan saudara-saudara kita di Indonesia," ujar Anwar setelah bertemu dengan Jokowi.
Anwar mengakui bahwa permasalahan terkait PMI di Negeri Jiran memang bertumpuk, salah
satunya karena penerapan hukum cambuk.
"Awal 2020 hukum cambuk dihentikan, tapi tak cukup itu. Kami pastikan terkait agen tenaga kerja jangan ambil kesempatan ini," katanya.
Terkait agen penyalur PMI yang bandel memang menjadi salah satu momok besar
dalam perlindungan buruh migran di Malaysia. Indonesia dan Malaysia menandatangani nota kesepahaman (MoU) perlindungan P=MI pada 1 April 2022 lalu.
Perjanjian itu mencakup kesepakatan mengenai penggunaan sistem satu kanal atau
one channel system untuk perekrutan dan pengawasan PMI.
Kedua negara meyakini sistem ini dapat memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja migran Indonesia.
"Saya sangat berharap one channel sistem untuk merekrut dan penempatan
pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama," ucap Jokowi.
Mengenai perbatasan, Jokowi dan Anwar Ibrahim bersepakat agar MoU perbatasan
darat segmen Sebatik dan segmen Sinapat Sesa, serta perjanjian laut wilayah di laut
Sulawesi dan di Selat Malaka bagian selatan juga bisa disepakati tahun ini.