Sindir Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Megawati: Kalau Sudah Dua Kali, Ya Maaf Dua Kali
Putri Proklamator ini menolak adanya wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam pidato HUT PDIP ke-50 sempat menyindir soal tambahan masa jabatan presiden.
Putri Proklamator ini menolak adanya wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
“Kalau sudah dua kali, ya maaf, ya dua kali. Bukan Pak Jokowi nggak pinter, ngapain saya jadiin kalau nggak pinter,” kata dia pada pidato peringatan HUT PDIP ke-50 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Berkaca dari negara Paman Sam yang sudah lebih dari 200 tahun berdiri prinsip demokrasinya tetap hanya memiliki dua partai.
Oleh karena itu, Indonesia juga perlu tetap berdiri pada prinsip yang sudah ada dalam berdemokrasi.
“Hal itu menurut saya hal yang baik. Jadi ketika Bung Karno dijadikan presiden seumur hidup, mendadak-mendadak sepertinya terus dibuat kesalahan, dilengserkan. Apa mau begitu terus? Ini pertanyaan saya dari seorang ibu, seorang ibu rumah tangga warga negara Indonesia,” ujar Presiden RI ke-5 ini.
Sebelumnya, dukungan wacana tiga periode tak hanya datang dari partai politik namun juga dari relawan Jokowi.
Ketua relawan Pro Jokowi (Projo) yang juga penanggung jawab Musyawarah Rakyat (Musra) Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya tak bisa menghalangi keinginan masyarakat yang menyerukan 'Jokowi tiga periode' di agenda Musra 1 pada Minggu (28/8/2022).
"Seruan tiga periode merupakan sebuah aspirasi dan bentuk kecintaan rakyat dan relawan kepada Pak Jokowi. Aspirasi itu sah-sah saja," ujar Budi Arie.
Budi menyebut, relawan sangat paham bahwa konstitusi Indonesia sangat jelas mengatur bahwa masa jabatan presiden di batasi hanya dua periode saja.
Baca juga: HUT ke-50 PDIP, Megawati Serahkan Tumpeng Pertama kepada Presiden Jokowi
Namun, apabila nantinya nama Jokowi mengemuka sebagai capres yang diinginkan rakyat dari Musra, Budi Arie pun menyatakan tidak bisa menghalangi.
"Kami tidak bisa menghalangi rakyat menyampaikan harapan dan keinginannya untuk mendukung Jokowi tiga periode," tegas Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.