Sejarah Hari Raya Kuningan yang Dirayakan 14 Januari 2023
Simak sejarah mengenai hari raya Kuningan yang dirayakan pada Sabtu, (14/1/2023) besok. Hari raya Kuningan ini sudah ada sejak sekitar tahun 1.2000
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
Ada juga sesajen yang dihaturkan di palinggih utama saat hari raya Kuningan ini, yakni tebog, canang meraka, pasucian, dan canang burat wangi.
Untuk setiap rumah tangga membuat dapetan, yang berisikan sesayut prayascita luwih nasi kuning dengan lauk daging bebek atau ayam.
Selain itu, ada juga beberapa perlengkapan khas saat hari raya Kuningan ini seperti endongan yang dijadikan simbol persembahan kepada Hyang Widhi, Tamyang untuk simbol penolakan malabahaya.
Ada juga kolem yang digunakan untuk simbol temnpat peristirahatan Hyang Widhi, oara Dewa, dan para leluhur.
Arti kata Kuningan
Melansir laman opendesa, hari raya Kunignan ini biasa juga disebut Tumpek Kuningan dan wuku ke-12.
Kata Kuningan berasl dari kata 'uning' yang artinya 'Ingat'.
Selain itu, Kuningan juga bisa berasal dari kata 'kuning' yang mengartikan 'makmur;.
Untuk memaknai kata Kuningan ini merujuk pada sastra-sastra yang ada, seperti lontar Sunarigama, Aji Swamandala, Purana Bali Dwipa, Sri Jayakasunu.
Selain itu, bisa juga merujuk pada simbol-simbol Banten yang khas saat disajikan di hari Kuningan.
Diketahui, hari raya Kuningan ini diperingati setiap Sabtu, wuku Kuningan, sedangkan Galungan pada Rabu, wuku Dungulan.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.