PDIP Berduka Atas Meninggalnya Dubes RI untuk Italia Muhammad Prakosa, Megawati Turut Bersedih
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan keluarga besar PDIP merasakan kehilangan dan bersedih atas meninggalnya M Prakosa.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) menerima kabar duka cita dari Menlu RI Retno Marsudi, bahwa Muhammad Prakosa, Dubes RI Berkuasa Penuh untuk Italia telah dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan keluarga besar PDIP merasakan kehilangan dan bersedih atas berita duka cita tersebut.
"Kita kehilangan sosok yang rendah hati, jujur, dan menjadi keteladanan seluruh jajaran Partai," kata Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).
Hasto pun mengajak kepada seluruh jajaran partai dan masyarakat Indonesia untuk mengirimkan doa untuk almarhum Muhammad Prakosa.
"Kita semua berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kasih, agar Alm. Pak Dubes Prakosa dilancarkan jalannya, diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat terbaik di Sisi-Nya," ucap Hasto.
Baca juga: Duta Besar RI untuk Italia M Prakosa Meninggal Dunia, Pernah Jabat Menteri di Era Gus Dur
Hasto pun mengungkapkan sosok Prakosa di lingkungan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Menurut Hasto, Prakosa membuktikan sosok kader yang loyal, berdedikasi, dan setia pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan.
"Doa kita panjatkan juga untuk keluarga yang ditinggal, semoga mendapat kekuatan dan penghiburan," ungkap Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga telah melaporkan kabar duka tersebut kepada Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Profil Muhammad Prakosa, Dubes RI Untuk Italia yang Meninggal Hari Ini, Kakak Kelas Jokowi di UGM
"Beliau juga begitu bersedih. Tidak diduga berita duka itu datang secepat ini, mengingat tadi siang, Ibu Megawati baru saja membahas Pak Prakosa sambil menunjukkan pohon saninten kenang-kenangan dari Pak Prakosa yang tumbuh begitu subur di halaman rumah Beliau di Bali," ucap Hasto.
"Ibu Megawati langsung memberi arahan agar seluruh jajaran Partai memberikan penghormatan terbaik kepada Almarhum Pak Prakosa, dan Partai memberikan penghormatan khusus sesuai protokol Partai," jelasnya.
Lebih lanjut, guna melakukan koordinasi terkait hal tersebut, khususnya dengan Kementerian Luar Negeri dan juga dengan Menseskab, maka DPP Partai menugaskan Utut Adianto untuk berkoordinasi dengan Pemerintah, berkaitan dengan rencana pemulangan almarhum Muhammad Prakosa.
"Pak Ahmad Basarah juga ditugaskan untuk melakukan koordinasi dengan keluarga berkaitan dengan seluruh rencana pemakaman almarhum. Selanjutnya Partai memberikan dukungan penuh hingga selesainya seluruh rangkaian pemakaman almarhum sesuai protokol Partai," kata Hasto.
Sebelumnya Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Roma mengumumkan kabar duka atas meninggalnya Duta Besar Indonesia untuk Italia pada Selasa (17/1/2022).
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Italia merangkap Malta, Siprus, San Marino serta FAO, IFAD, WFP, dan UNIDROIT, Dr Muhammad Prakosa meninggal dunia pada usia 62 tahun 10 bulan.
Duta Besar Muhammad Prakosa sebelumnya dikenal sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.
Dubes Muhammad Prakosa juga pernah menduduki jabatan Menteri Pertanian pada kabinet Persatuan Nasional pada era Presiden Abdurrahman Wahid.
Pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, Duta Besar Dr Muhammad Prakosa dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Kehutanan hingga tahun 2004.
Alamarhum meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak.
"Keluarga besar Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma, turut berduka cita atas meninggalnya Duta Besar Dr Muhammad Prakosa. Semoga amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, keikhlasan dan ketabahan," ungkap KBRI lewat pernyataan pada Selasa.