Pengamat Sebut Golkar Perlu Lakukan Ini agar Target di Pemilu 2024 Tercapai
Pengamat sebut Golkar perlu lakukan hal ini bila ingin target tetap berada di tiga besar partai politik (parpol) pada Pemilu 2024 tercapai.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Partai Golkar memutuskan untuk mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (capres).
Di satu sisi, Golkar juga memiliki target tetap berada di tiga besar partai politik (parpol) pada Pemilu 2024.
Untuk mencapai hal tersebut, Golkar disebut harus bisa membangun kekuatan dan memperoleh banyak tambahan suara.
“Golkar harus mencari orang orang terbaik di daerah-daerah."
"Salah satu yang terbaik di Jabar adalah Ridwan Kamil. Dia bukan cuma dicintai oleh ibu-ibu muda, tetapi juga pemuda dan pemilih milenial," ucap Direktur Riset Indonesia Political Research dan Consulting (IPRC), Leo Agustin.
Baca juga: Pengamat Nilai Ridwan Kamil Bakal Jadi Magnet Suara Bagi Golkar dan Airlangga Hartarto
Leo mengatakan jika pun nanti tidak berlaga di Pilpres 2024, Ridwan Kamil masih bisa menyiapkan dirinya untuk Pilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
"Ada kesempatan beliau bukan hanya menggunakan mesin partai Golkar untuk mengampanyekan di level nasional, tetapi bisa untuk level provinsi,” tandas dia.
Gabungnya Ridwan Kamil Makin Lengkapi Golkar Hadapi Pemilu 2024
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan dengan bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar, hal tersebut semakin melengkapi tim partainya dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Sehingga tentu adanya tambahan politik di Jabar ini akan melengkapi tim dari Partai Golkar," ucap dia.
Selain itu, Ridwan Kamil juga memiliki kriteria sesuai dengan Partai Golkar.
Kemudian jika dilihat secara ideologi juga tidak jauh berbeda.
"Kang Emil salah satu tokoh masyarakat yang memenuhi kriteria yang selama ini diemban oleh Partai Golkar dan secara ideologis tidak berbeda," ungkap Airlangga.
Sekilas Tentang Partai Golkar
Dilansir partaigolkar.com, Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan partai politik Indonesia yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman.
Partai Golkar sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar).
Pada awal berdiri, Golkar bukan berwujud sebuah partai, melainkan perwakilan golongan melalui Golongan Karya.
Ide awal Golkar diketahui sebagai sistem perwakilan (alternatif) dan dasar perwakilan lembaga-lembaga representatif.
Kemudian tahun 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar dengan sistem multipartai yang mulai berkembang di Indonesia.
Baca juga: Dave Laksono Nilai Ridwan Kamil Jadi Kader Golkar Tak Lepas dari Peran Kosgoro 1957
Golkar yang menjadi sebuah alternatif merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan fungsional.
Diketahui Golkar beralih menjadi sebuah partai politik (parpol) ketika Bung Karno yang bertindak sebagai konseptor dan Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang berfungsi sebagai penggerak, bersama Angkatan Darat mengubah Golkar sebagai sebuah parpol untuk melawan PKI.
Partai Golkar sendiri mempunyai konsep menumbuhkan persatuan dan kerja sama.
Dirintis sejak zaman orde lama dan kehadirannya di masa orde baru dalam rangka pembaruan politik di Indonesia.
(Tribunnews.com/Rifqah/Chaerul Umam/Fersianus Waku)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.