Demokrat Sentil Moeldoko: Walau AHY Mayor, Tapi Bisa Kalahkan Jenderal
Andi mengatakan menjadi seorang pemimpin nasional tak harus berpangkat jenderal atau dari kalangan militer.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyentil Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Mulanya, Andi mengatakan menjadi seorang pemimpin nasional tak harus berpangkat jenderal atau dari kalangan militer.
"Coba lihat Presiden Amerika, pangkatnya letnan dan kapten. Orang salah pikir kalau harus jadi jenderal," kata Andi dalam diskusi bertajuk "Figur Pemimpin Partai Peluang Capres 2024" di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023).
Andi lalu menyinggung soal KSP Moeldoko yang sempat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang.
Namun, ia menuturkan pada akhirnya pemerintah tetap mengesahkan Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Walaupun AHY mayor, dia bisa kalahkan jenderal. Jenderal Moeldoko itu. Mau ambil Demokrat, enak aja. Mau jadi ketua RT, harus jadi anggota RT. Ini bukan anggota partai jadi ketua partai," ujarnya.
Andi pun menyarankan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu untuk membentuk partai politik (parpol).
"Kalau mau jadi ketua partai, saya harap Moeldoko bikin parpol sendiri. Jangan begal partai orang lain," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan jika setelah kejadian tersebut Partai Demokrat jutsru semakin solid.
Baca juga: PKS Tak Masalah AHY Dijadikan Cawapres Anies dari Koalisi Perubahan: Tinggal Bertiga Harus Sepakat
"Kami yang paling solid sampai bawah, karena ada tantangan dari luar. Karena Demokrat jadi makin solid, jangan heran sekarang polling naik terus," ungkapnya.