Elite Demokrat: Ada yang Resisten dengan Koalisi Perubahan
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan ada yang resisten dengan rencana koalisi partainya dengan NasDem dan PKS.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan ada yang resisten dengan rencana koalisi partainya dengan NasDem dan PKS.
Hal itu merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa ada yang tidak ingin Koalisi Perubahan terjadi.
"Ya kan ada yang resisten dengan Koalisi Perubahan ini," kata Andi saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023).
Menurut Andi, ada jutaan rakyat yang menginginkan adanya perubahan dan perbaikan.
"Karena kalau ini terbentuk di belakangnya adalah jutaan rakyat yang juga ingin perubahan dan perbaikan," ujarnya.
Ia juga menyinggung jika ada yang masih berusaha untuk presiden tiga periode dan penundaan Pemilu.
"Itu pasti berarti dia resisten terhadap perubahan, tapi di belakang kami rakyat. Apa yang diinginkan rakyat untuk perbaikan dan perubahan di negeri ini," ucap Andi.
Sebelumnya, AHY mengatakan tak ingin buru-buru mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
Sebab, ia mengatakan, ada pihak-pihak yang ingin menjegal agar kerja sama ketiga partai politik (parpol) tidak terwujud.
“Ada yang tidak ingin koalisi perubahan ini terjadi, karena masyarakat makin banyak yang menginginkan perubahan,” ujar AHY dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/1/2023).
“Sehingga opsinya hanya dua, bergabung atau berupaya agar Koalisi Perubahan ini tidak berwujud,” katanya lagi.
Soal waktu deklarasi, AHY tak mengungkapkan secara rinci. Tetapi, ia menegaskan ingin fokus mematangkan kesepakatan antara ketiga parpol.
“Bagi kami, waktu sangatlah berharga. Karena itu, deklarasi harus disiapkan dengan matang,” ujar AHY.
Baca juga: Mardani Ali Sebut Deklarasi Koalisi Perubahan, PKS, Nasdem dan Demokrat Digelar Februari 2023
Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong agar kesepakatan bersama Nasdem dan PKS dilakukan dengan mengedepankan rasionalitas.
Termasuk, pemilihan figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang membawa semangat perubahan, perbaikan, dan kemenangan.
“Makanya harus diyakinkan betul, siapa yang kita yakini bisa membawa agenda kemenangan. Setiap partai pasti punya subjektivitas, tapi jika ingin menang kita harus mengedepankan rasionalitas,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.