BKKBN Soroti Tingkat Perceraian yang Terus Meningkat
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo soroti tingkat perceraian yang terus meningkat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo soroti tingkat perceraian yang terus meningkat.
"Menurut saya yang darurat itu perceraian. Karena perceraian meningkat," ungkap Hasto Wardoyo pada siaran MNC Trijaya, Sabtu (21/1/2023).
Hasto Wardoyo pun membeberkan data terkait angkat perceraian di Indonesia.
"Jumlah perceraian di tahun 2021 sekitar 580.000. Sedangkan saat dibandingkan tahun 2015, perceraiannya tidak sampai 400.000," paparnya lagi.
Sedangkan jumlah pernikahan relatif sama dan tidak jauh berbeda yaitu 1,9 juta tiap pertahunnya.
"Artinya jumlah orang menikah bersifat flukluatif, tapi perceraian itu akselerasi. Itu hal yang perlu diperhatikan," tegasnya.
Baca juga: Pengadilan Putus 1.370 Perkara Perceraian di Kabupaten Lebak Tahun 2022
Hasto pun menegaskan jika perceraian perlu ditekan.
Karena dapat memicu terjadinya broken home.
Lalu mengakibatkan anak terlantar dan bisa berujung pada stunting.
Dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan dari perceraian.