Tahun Kelinci Dinilai Sejuk, Umat Tionghoa di Wihara Hok Tek Tjeng Sin Berharap Negara Lebih Baik
Hendra yang beribadah bersama anak-anaknya menuturkan juga bawah tahun lalu yang masuk tahun macan merupakan tahun keras.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat Tionghoa di Wihara Hok Tek Tjeng Sin, Jakarta Selatan bernama Hendra Gunawan berharap tahun baru China di tahun ini yang masuk dalam tahun kelinci bisa membuat negara lebih baik lagi.
Hendra yang beribadah bersama anak-anaknya menuturkan juga bawah tahun lalu yang masuk tahun macan merupakan tahun keras. Sedangkan tahun ini tahun kelinci dinilai sejuk.
"Tahun ini semoga lebih baik dari tahun kemarin, tahun ini kelinci tidak begitu galak dari tahun macan. Tahun kelinci adem-adem saja semoga negara kita lebih baik lagi dari tahun kemarin," kata Hendra saat ditemui setelah beribadah di Wihara Hok Tek Tjeng Sin, Jakarta Selatan, Minggu (22/1/2023).
"Tahun macan tuh tahun keras, macan sifatnya keras, tahun kelinci negara kita sejuk, selamat semua, masyarakat Indonesia aman-aman semua," sambungnya.
Hendra juga menuturkan bahwa setelah PPKM dicabut oleh pemerintah. Dirinya lebih nyaman lagi untuk beribadah.
Terlebih adanya petugas yang berjaga dirinya lebih nyaman juga untuk beribadah di tahun ini di Wihara Hok Tek Tjeng Sin, Jakarta Selatan.
Baca juga: Perayaan Imlek di Klenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin Kebayoran Lama Berjalan Khidmat
"Sekarang protokol kesehatannya lebih bebas karena PPKM telah dicabut jadi beribadah tidak takut lagi. Saya berterima kasih kepada pemerintah, dan kepolisian kita beribadah juga dijaga jadi lebih nyaman" tutupnya.
Adapun perayaan Hari Raya Imlek Tahun 2023 di Klenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan berjalan dengan khidmat.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Minggu (22/1/2023). Puluhan umat Khonghucu berdatangan silih berganti ke klenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin.
Para umat yang datang untuk beribadah tampak mengenakan pakaian casual namun tetap rapi.
Mereka bergantian mengambil dupa dan minyak sebagai bahan bakaran lilin.
Kemudian, mereka juga bergantian melakukan ibadah di depan setiap Kim Sin (patung dewa).
Sekretaris Pengurus Klenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin, Aciu, mengatakan para umat sudah mulai berdatangan sejak pukul 05.00 WIB.
"Ada yang mulai dari jam 05.00 WIB ya ini umat yang sembahyang," kata Aciu, saat ditemui, Minggu ini.
Aciu kemudian menuturkan, ada perbedaan antara perayaan Imlek tahun ini dan saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
"Pas COVID-19 jauh beda. Orang enggak berani keluar. Karena sekarang kan udah enggak ada PPKM lagi. Jadi yaudah begini, masih tiga per empat normal," tuturnya.
Aciu memprediksi, para umat Khonghucu yang datang akan mengalami penurunan hingga perayaan Cap Go Meh nanti.
"Biasanya ramai sampai Cap Go Meh. Untuk keramaiannya ya gitu aja, karena kan ada aktivitas yang kerja, yang kantoran," jelas Aciu.
Adapun Aciu menjelaskan, saat perayaan Imlek, umat Khonghucu biasanya berkunjung ke rumah sanak saudara sepulang dari klenteng.
"Kalau bagi umat biasanya silaturahmi ke rumah keluarga, orang tua, famili, umumnya semua sama seperti lebaran, natalan," katanya.