Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur, Terungkap Muslihat Wowon Bisa Menikahi Ibu dan Anak
Terungkap tipu muslihat Wowon alias Aki bisa menikahi Halimah dan anaknya Ai Maemunah. Wowon merupakan pelaku pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi.
Editor: Adi Suhendi
Namun pernikahan mereka jadi petaka karena pernikahannya malah berujung maut.
"Jadi katanya si Wowon bilang, kalau kamu (Halimah-Ai Maemunah) mau menikah dengan saya (Wowon) tidak akan hidup susah, bakal kaya. Tapi kenyataannya mereka berdua malah dibunuh si Duloh," kata Misbah.
Dalam kasus ini, kepolisian menetapkan tiga tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin.
Ketiganya diketahui sudah melakukan pembunuhan berantai di wilayah Cianjur hingga Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut tersangka yang berperan sebagai eksekutor adalah Duloh.
Diketahui, Duloh yang membunuh delapan orang yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu, Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, M Riswandi, dan Farida.
"Partner in crime dalam suatu kejahatan ini kan ada tiga pelaku saat ini, yang jelas Solihin alias Duloh sebagai eksekutor," kata Trunoyudo kepada wartawan.
Sementara itu, eksekutor satu korban tewas lainnya bernama Siti adalah Noneng atas perintah Wowon.
Selanjutnya, Trunoyudo mengatakan peran tersangka Wowon adalah sebagai orang yang mengiming-imingi para korban dengan janji bisa menggandakan kekayaannya.
"Kemudian Wowon alias Aki ini bagaimana mengiming-imingi, menjanjikan, mencari para korban sehingga mau menyerahkan barangnya," ucapnya.
Tersangka lain, yakni M Dede Solehudin disebut Trunoyudo merupakan berperan ikut serta dalam tindak kejahatanan tersebut.
"Ini tentu dari keterangan tersangka yang ada dua itu nanti harus pendalaman kepada tersangka atau pelaku Dede sendiri ini mengetahui dan juga turut serta atau bahkan juga sementara ini adalah mengetahui tentang keuangannya juga," jelasnya.
Meski begitu, Trunoyudo belum memastikan siapa otak dari kasus pembunuhan berantai ini.
"Kesimpulan itu belum bisa kita simpulkan karena ini sangat dinamis. Keterangan pelaku dengan yang lainnya masing-masing kan tentu memiliki nilai yang rendah sebenarnya. Tapi nanti scientific atau alat bukti yang lain yang akan berbicara," ungkapnya.