Survei: Masyarakat Harap Jokowi Netral, Tidak Endorse Capres
Survei Algoritma Research and Consulting mencatat mayoritas masyarakat berharap Presiden Jokowi Widodo bersikap netral pada Pilpres 2024.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Algoritma Research and Consulting mencatat mayoritas masyarakat berharap Presiden Jokowi Widodo bersikap netral pada Pilpres 2024.
Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid mengatakan sebanyak 45 persen tidak setuju jika Jokowi menyebutkan pilihan politiknya dalam Pemilu 2024.
Kemudian, 35,2 persen menyetujui, 16,6 persen tidak tahu, dan 3,3 persen tidak menjawab.
"Masyarakat mengharapkan presiden lebih dapat bersikap netral dalam Pemilu 2024. Meskipun terbelah, masyarakat cenderung tak setuju jika Presiden Jokowi menyebutkan pilihak politiknya terkait capres secara terbuka dalam Pemilu 2024," ucap Fajar dalam paparannya, di sebuah hotel di kawasan Jakarta, Senin (23/1/2023).
Namun di satu sisi, mayoritas pemilih Jokowi-Maruf pada 2019 lalu justru relatif setuju jika Jokowi mendukung capres tertentu secara terbuka.
"Pendukung Jokowi-Maruf relatif setuju jika presiden menyebutkan pilihan politiknya secara terbuka, sedangkan non-pendukung cenderung tidak setuju," ujarnya.
Diketahui, metodologi survei Algoritma diambil dari tanggal 19 hingga 30 Desember 2022 lalu melalui tatap muka menggunakan kuesioner.
Sampel survei berjumlah 1.214 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih.
Baca juga: Said Iqbal Tak Tahu Alasan Ganjar, Anies, dan Najwa Direkomendasikan Bakal Capres Partai Buruh
Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional dengan margin of error: +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95%.