Terdakwa Kasus Korupsi Prof Karomani Harap Rektor Baru Unila Bisa Tata Universitas Lebih Baik Lagi
Terdakwa kasus dugaan korupsi PMB Unila, Karomani berharap kepada Rektor Unila yang baru terpilih agar menata Unila menjadi lebih baik lagi.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
3. Nairobi: Dekan FEB
4. Fajar Pramukti, Pegawai Honorer Unila
5. Destian, Pegawai Honorer Unila
6. Feri Antonius, Wiraswasta
7. Wayan Rumite: Dosen FKIP Unila
Sementara itu, untuk satu orang saksi yang tidk bisa hadir dalam sidang hari ini adalah Linda Fitri.
Baca juga: Disebut Perintahkan Cari Mahasiswa Titipan dan Janjikan Kelulusan, Ini Tanggapan Mantan Rektor Unila
Sebagai informasi, sebelumnya mantan rektor Unila Karomani terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 19 Agustus 2022 lalu atas kasus dugaan korupsi penerimaan mahasiswa baru (PMB).
Dalam dugaan kasus korupsi PMB tersebut, Karomani diketahui menetukan besaran tarif sebesar Rp350 juta untuk meluluskan calon mahasiswa baru jalur mandiri tahun 2022 lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
"Tarif Rp 100 juta merupakan jumlah minimal untuk meluluskan calon mahasiswa baru jalur mandiri," ujar Nurul Ghufron, dikutip dari Tribunlampung.co.id, Minggu (21/8/2022).
Karomani juga memerintahkan bawahannya, Wakil Rekrot I Bidang Akademik yakni Heryandi dan Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila, Budi Sutomo untuk menyeleksi calon mahasiswa baru yang lulus secara personal.
Proses tersebut juga melibatkan Ketua Senat Unila, Muhammad Basri.
“Karomani juga diduga memberikan peran dan tugas khusus untuk Heryandi, Muhammad Basri dan Budi Sutomo untuk mengumpulkan sejumlah uang yang disepakati dengan pihak orang tua,” kata Ghufron.
Baca juga: 2 Orangtua Mahasiswa FK Unila Serahkan Uang Rp 625 Juta Agar Anaknya Diterima di Fakultas Kedokteran
Lantaran hal tersebut, Karomani terkena OTT KPK dan ditangkap di Bandung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.