Keberhasilan Indonesia pada Presidensi G-20 Diharapkan Berlanjut Saat Memimpin ASEAN
Kepemimpinan Indonesia di ASEAN diharapkan mampu melanjutkan keberhasilan saat menjadi presidensi di G-20 tahun lalu.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Indonesia di ASEAN diharapkan mampu melanjutkan keberhasilan saat menjadi presidensi di G-20 tahun lalu.
Soliditas antarnegara ASEAN sangat dibutuhkan dalam menjawab berbagai tantangan.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan Indonesia dalam memori kelembagaan ASEAN dikenal melalui rekam kepemimpinan yang baik.
Menurutnya, bagaimana pun Indonesia sebagai sebuah kekuatan di kawasan pernah menjadi Macan Asia.
"Kita berharap kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun ini bisa wujudkan sejumlah target yang ditetapkan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam sambutannya pada diskusi daring bertema Tantangan ASEAN di Bawah Kepemimpinan Indonesia, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (25/1/2023).
Diskusi ini dimoderatori Luthfi Assyaukanie (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) dan menghadirkan Muhammad Farhan (Anggota Komisi I DPR RI), Suryopratomo (Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura), Dina Kurniasari (Direktur Perundingan Perdagangan ASEAN Kementerian Perdagangan), dan Randy Wirasta Nandyatama (Dosen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada) sebagai narasumber.
Baca juga: Sekjend ASEAN Apresiasi Inisiatif Gus Halim Optimalkan Pembangunan Desa Perbatasan dengan SDGs Desa
Selain itu, hadir juga Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies / CSIS) dan Shanti Shamdasani (CEO S. ASEAN International Advocacy & Consultancy /SAIAC) sebagai penanggap.
Dijelaskan Lestari, Indonesia memiliki tantangan eksternal dan internal dalam menjalankan tanggung jawab saat menjadi Ketua ASEAN pada 2023.
Tantangan eksternal terbesar, menurut Rerie sapaan akrab Lestari, adalah menghadapi dampak ekonomi dunia dan persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok, selain permasalahan internal ASEAN dalam menghadirkan solusi terhadap konflik di Myanmar.
Tahun 2023, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, tentunya bukan tahun yang menyenangkan bagi banyak negara di dunia.
Baca juga: Presiden Tinjau Kesiapan Salah Satu Venue KTT ASEAN 2023
Meski begitu, ia sangat berharap kepemimpinan Indonesia di ASEAN mampu membangun optimisme kita semua dalam membangun stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Terkait penuntasan krisis di sejumlah kawasan dunia, termasuk di Myanmar, Rerie sangat berharap, misi perdamaian dunia bisa dimulai dari ASEAN.
Direktur Perundingan Perdagangan ASEAN Kementerian Perdagangan, Dina Kurniasari mengungkapkan dalam kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada sektor ekonomi dicanangkan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.
Menurut Dina, untuk merealisasikan target itu sejumlah langkah yang dilakukan harus adaptif, inklusif dan berketahanan, sehingga pengembangan ekonomi harus strategis dan berdampak luas serta sejalan dengan hasil dari Presidensi G-20 dan menarik bagi dunia usaha.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.