Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSAL: Situasi Laut Natuna Utara tak Seperti yang Dibayangkan, yang Panas Dekat Kepulauan Spratly

Masalah yang terjadi di Laut Natuna Utara, kata Ali, lebih ke persoalan illegal fishing atau penangkapan ikan ilegal oleh pihak asing.

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KSAL: Situasi Laut Natuna Utara tak Seperti yang Dibayangkan, yang Panas Dekat Kepulauan Spratly
Ho/Dispenal
KSAL Laksamana Muhammad Ali memimpin upacara serahterima jabatan sejumlah jabatan strategis di jajaran TNI AL di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, Rabu (25/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menegaskan situasi di perairan Natuna Utara sebenarnya tidaklah rawan seperti yang dibayangkan banyak orang atau ramai diberitakan media.

Masalah yang terjadi di Laut Natuna Utara, kata Ali, lebih ke persoalan illegal fishing atau penangkapan ikan ilegal oleh pihak asing.

“Situasi Laut Natuna Utara khususnya yang berada di ZEEI kita ini tidak terlalu rawan seperti yang dibayangkan atau diberitakan," kata Ali usai upacara serahterima jabatan sejumlah jabatan strategis di jajaran TNI AL di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, Rabu (25/1/2023).

"Sebetulnya situasi panas adalah yang dekat dengan perairan Kepulauan Spratly. Sedangkan di Laut Natuna Utara kendalanya adalah masalah penangkapan ikan illegal oleh pihak asing," ujar Ali.

Baca juga: KSAL Laksamana M Ali Resmikan Markas Komando Kapal Selam di Surabaya

Ia menyampaikan bahwa sebagian besar penangkap kapal ikan ilegal tersebut berasal dari negara yang berbatasan dengan Indonesia.

Namun berkat diplomasi yang terus dilaksanakan, akhirnya TNI AL dengan negara tetangga tersebut mengadakan pertemuan dan berhasil mencapai kesepakatan dalam penanganan permasalahan penangkapan ikan ilegal tersebut.

Berita Rekomendasi

TNI AL kata Ali, juga telah memberikan tindakan tegas terhadap kapal-kapal ikan ilegal asing yang memasuki batas landas kontinen dengan melaksanakan penangkapan terhadap kapal-kapal tersebut.

Selanjutnya kapal-kapal tersebut dibawa ke Pangkalan Angkatan Laut seperti Natuna atau Ranai untuk dilaksanakan pemeriksaan.

Laksamana Ali juga menyampaikan bahwa dengan hadirnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang selalu melaksanakan patroli dan ditambah dengan pesawat udara TNI AL yang juga hadir untuk melakukan patroli udara maritim di wilayah perairan Natuna Utara tersebut, jumlah kehadiran kapal-kapal asing ilegal yang melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia selama beberapa waktu belakangan ini turun dengan drastis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas