Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NasDem Kunjungi Sekber Gerindra-PKB, Pengamat: Hanya Gimik Politik, Biasanya Tidak Terjadi Apa-apa

Ray Rangkuti menilai pertemuan NasDem di Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB hanya gimik politik semata.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in NasDem Kunjungi Sekber Gerindra-PKB, Pengamat: Hanya Gimik Politik, Biasanya Tidak Terjadi Apa-apa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bersama Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid memberikan keterangan saat berkunjung di Kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Pengamat politik sekaligus direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai pertemuan NasDem di Sekber Gerindra-PKB hanya gimik politik semata. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai pertemuan NasDem di Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB hanya gimik politik semata.

Kemudian dikatakan Ray aksi politik yang vulgar seperti itu dalam kultur politik Indonesia tidak terjadi apa-apa.

"Biasanya, dalam kultur politik Indonesia, aksi politisi yang vulgar seperti ini, malah berujung tidak akan terjadi apapun. Hanya sebatas sensasi. Mengalihkan persoalan rumit di internal masing-masing," kata Ray kepada Tribunnews.com, Kamis (26/12/2023).

"Dalam hal ini, berlarut-larutnya penentuan cawapres di Koalisi Perubahan. Jadi ini semacam menekan samping untuk masuk ke tengah. Jadi ini hanya gimmick politik belaka," sambungnya.

Menurut Ray cara yang dipertontonkan NasDem kurang elok sebagai pengusung Koalisi Perubahan.

"Lagi pula, cara Nasdem ini kurang elok. Semestinya, sebagai pengusung utama koalisi perubahan, Nasdem tidak perlu melakukan manuver-manuver seperti ini," sambungnya.

Baca juga: PKB Sebut NasDem Berpeluang Bubar Dengan PKS dan Demokrat, Pilih Gabung Koalisi Gerindra-PKB

Berita Rekomendasi

Ray menilai manuver NasDem tersebut justru memperlihatkan kelemahan Nasdem dalam mengelola koalisi. 

"Sebagai pengusung utama, Nasdem sejatinya menjadi penengah sekaligus perekat dua parpol lain yang belum bersepakat tentang cawapres dari capres yang diusung oleh Nasdem," kata Ray.

Ray melanjutkan bukan sebaliknya, menjadi sebab bagi tidak akurnya koalisi dan bahkan berpotensi menjadi bubar. 

"Ada cara lain yang bisa dilakukan dengan lebih elok. Misalnya memberi batas waktu untuk penetapan cawapres dari capres yang mereka usung. Bukan jalan sendiri seperti berlari dari panggung yang satu ke panggung yang lain," tutupnya.

Pendiri Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti di Kantor ParaSyndicate, Jakarta Selatan.
Pendiri Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti di Kantor ParaSyndicate, Jakarta Selatan. (Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami)

Baca juga: NasDem Sambangi Sekber Gerindra-PKB, Demokrat: Berbeda Koalisi Bukan Berarti Menutup Komunikasi

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya petinggi Partai NasDem menyambangi sekretariat bersama Partai Gerindra dan PKB Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/1/2023).

Kedatangan mereka disambut langsung oleh petinggi Gerindra-PKB.

Pantauan Tribunnews di lokasi, sejumlah elite partai NasDem diwakili oleh Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dan Ketua DPP NasDem Willy Aditya. Mereka turun dari rombongan mobil berwarna hitam.

Kadatangan keduanya pun langsung disambut oleh Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono, dan Waketum Gerindra Sugiono. Selain itu, elite PKB yang turut menyambut yakni Wasekjen Syaiful Huda.

Sembari menyapa awak media, Ahmad Ali menyebutkan kadatangannya yang disambut oleh elite PKB-Gerindra seolah barang langka.

"Seperti barang langka aja ini," kata Ali sembari menjabat tangan petinggi Gerindra dan PKB.

Menurutnya, kedatangannya hanya untuk minum kopi saja dengan elite PKB-Gerindra. Dia enggan membeberkan apakah ada pembicaraan khusus mengenai Pemilu 2024.

"Kita mau minum kopi enak dulu," jelas Ahmad Ali. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas