Cerita tentang Nono, Siswa Inspiratif Juara International Abacus World Competition 2022
Jerome Polin berharap prestasi yang diraih Nono dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak di seluruh Indonesia untuk turut mengharumkan nama bangsa.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay merupakan salah satu contoh siswa berprestasi.
Bocah yang akrab dipanggil Nono ini merupakan siswa SDN Buraen 2, Nusa Tenggara Timur, salah satu sekolah binaan Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR).
Saat berkunjung ke kantor pusat Astra hari ini, Jumat (27/1/2023), dia menceritakan jadi juara satu Lomba Sempoa di ajang International Abacus World Competition 2022,
Di kantor Astra, Nono bertemu Direktur Astra Gita Tiffani Boer dan Ketua Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) Herawati Prasetyo.
“Nono jika sudah besar harus tetap ingat orang tua dan harus mau berbagi kasih sayang dan perhatian untuk keluarga," ujar Direktur Astra Gita Tiffani Boer.
Baca juga: Fakta Nono Anak SD Juara Dunia Matematika, Sempat Gagal Juara 1 karena Listrik Mati & Internet Lemot
Selain berkunjung ke Astra, dua hari lalu Nono juga bertemu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
"Nono merupakan anak yang aktif. Itu adalah ciri anak berbakat. Kita tidak perlu memaksakan anak menyukai sesuatu, biarlah anak memilih apa yang diminiati sehingga hasilnya nanti bisa menjadi inspirasi positif bagi anak anak lain’," ujar Nadiem Anwar Makarim saat bertemu Nono.
Di Astra, Nono juga dipertemukan dengan seorang content creator Jerome Polin dan berbincang santai dan berlomba menjawab soal matematika tercepat dalam Astratalk.
Jerome Polin berharap prestasi yang diraih Nono dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak di seluruh Indonesia untuk turut mengharumkan nama bangsa.
YPA-MDR berkomitmen untuk senantiasa memperluas pembinaan khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.
Program pembinaan di Indonesia bagian timur saat ini meliputi pelatihan manajemen sekolah, pelatihan cerdas matematika, program berbagi Insan Astra, pelatihan tari dan musik tradisional, pelatihan karya kearifan lokal, serta program akselerasi.
Program akselerasi tersebut berupa Guru Muda Garda Depan (GMGD) yang menjadikan Rote Ndao sebagai kecamatan cerdas berprestasi, Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, Program Sekolah Berbasis TIK serta Literasi Digital, Platform School Collaboration System (SCS) sebuah aplikasi berbasis web untuk membantu guru dalam persiapan pembelajaran, Inovasi pembelajaran dengan pembuatan aplikasi serta alat peraga guru.
Untuk mendukung akses informasi, YPA-MDR menyediakan akses internet baik di area Kupang maupun Rote Ndao.
Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 110 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 kabupaten.
Yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao.