Keluarga Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Tolak Mediasi, Sang Ibu: Saya Mau Bertemu, di Pengadilan
Keluarga dari mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah menolak mediasi, hanya mau bertemu di pengadilan.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga dari mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah Syaputra yang menjadi korban insiden kecelakaan diduga tertabrak pensiunan polisi AKBP Eko Setia Budi Wahono menolak mediasi.
Diketahui sebelumnya bahwa mendiang Hasya Atallah tewas diduga ditabrak purnawirawan polisi, di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 silam.
Ibu korban, Ira mengatakan bahwa pihak kepolisian mengusahakan agar pihak keluarga korban dan Eko Setia agar berdamai.
Namun, pihak keluarga Hasya menolak bertemu dengan Eko Setia.
"Dari kepolisian sih bilang ibu bapak mau bertemu nggak, saya tidak."
"Saya bilang, saya mau bertemu tetapi di pengadilan," ungkap Ira, sesuai tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (27/1/2023).
Baca juga: Mahasiswa UI Tewas dan Jadi Tersangka, Polisi Persilakan Keluarga Tempuh Praperadilan
Ira menyampaikan, bahwa untuk proses hukum yang ada, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pengacara.
Pihaknya, kata Ira hanya tinggal menunggu update yang pengacara sampaikan nantinya.
"Kalau dari kami sendiri, kami keluarga, dari kami orangtua, kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan kami diduga pelaku itu mendapatkan hukuman yang setimpal karena sudah menghilangkan nyawa anak kami," kata Ira.
Baca juga: Polri Ungkap Alasan Pensiunan Polisi Tak Jadi Tersangka dalam Kecelakaan yang Tewaskan Mahasiswa UI
Ira sendiri pun juga mengaku bahwa pihak dari Eko tidak ada komunikasi dengan keluarganya.
"Sejauh ini nggak ada ya untuk komunikasi yang berarti nggak ada," ucap Ira.
Alasan Eko Setia Tidak Jadi Tersangka
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan bahwa pada saat kejadian, Eko berada di jalur yang benar.
"Karena hak utama jalan (milik) Pak Eko. Jadi dia (Eko) tidak merampas hak jalan orang lain. Karena berada di lajurnya dan jalannya seusai ukurannya, berada di hak utama jalannya," kata Latif, Jumat (27/1/2023).