Wapres Maruf Amin Beberkan Langkah Pemerintah Antisipasi Potensi Karhutla 2023
Maruf Amin mengatakan Pemerintah sudah sejak beberapa waktu yang lalu menaruh perhatian besar untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menjelaskan langkah pemerintah untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia yang diprediksi meningkat tahun ini.
Maruf Amin mengatakan Pemerintah sudah sejak beberapa waktu yang lalu menaruh perhatian besar untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Bahkan, kata dia, akhir-akhir ini sudah mulai terjadi penurunan angka karhutla disebabkan adanya langkah-langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah.
"Seperti misalnya soal patroli kebakaran, adanya berbagai langkah-langkah yang dilakukan KLH, berkoordinasi dengan TNI dan Polri, dan juga kesigapan pemerintah daerah," kata Maruf di Bandara Internasional Syamsudin Noor Kalimantan Selatan pada Jumat (27/1/2023).
"Untuk mengantisipasi ini sebenarnya pemerintah sudah melakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Polhukam bersama kementerian LH (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan aparat terkait untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi nanti," sambung dia.
Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Karhutla Besar saat Kemarau Agustus-September 2023
Ma'ruf mengatakan pemerintah akan meningkatkan upaya terkait penanganan karhutla berdasarkan pengalaman selama ini.
Upaya tersebut, kata dia, mencakup mitigasi dan antisipasinya.
"Berdasarkan prediksi yang akan terjadi itu sudah disiapkan langkah-langkahnya termasuk mitigasi keadaan, termasuk juga antisipasi," kata Ma'ruf.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bersama Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau kantor BNPB di Jakarta Timur pada Rabu (25/1/2023).
Peninjauan tersebut, kata Mahfud, guna memeriksa kesiapan dan antisipasi daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan.
Pemeriksaan tersebut, kata Mahfud, melingkupi keorganisasian, personel, maupun teknologi yang disiapkan untuk menghadapi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, kata Mahfud, dalam kunjungan tersebut ia juga melihat ruangan di BNPB yang bisa menampilkan kondisi dan situasi di tempat-tempat yang rawan karhutla di seluruh Indonesia secara realtime.
Sehingga, kata dia, kegiatan BPBD terkait karhutla dapat terpantau dengan baik.
"Saya berharap kepada semua pimpinan daerah, Forkopimda yang mempunyai hutan yang rawan dengan kebakaran supaya dari sekarang waspada," kata Mahfud saat konferensi pees di kantor BNPB Jakarta Timur pada Rabu (25/1/2023).
"Karena dulu, ada gurauan, kalau sudah menjelang tahun politik biasanya orang lalai, banyak yang kerja politik dan macam-macam sehingga tidak waspada. Diharapkan ini tidak terjadi," sambung Mahfud.
Mahfud juga mengajak seluruh elemen untuk mempertahankan prestasi nasional di mana selama beberapa tahun terakhir sudah sepi gugatan-gugatan dan protes dunia internasional terkait karhutla.
Menurutnya, hal tersebut karena Indonesia berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak mengganggu warga negara atau wilayah negara lain.
Ia pun kembali menekankan agar Forkopimda dan Pemda terus waspada dan terus menjalin komunikasi kepada BNPB.
"Karena saya lihat juga BNPB siap 24 jam berkomunikasi dengan daerah-daerah untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi sesuatu," kata Mahfud.
Selain itu, ia mengimbau kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan pengeolaan hutan agar tetap dalam posisi seperti belakangan ini yaitu ikut menjaga bersama.
Karena, kata dia, apabila terjadi sesuatu, maka kerugian-kerugian yang timbul juga akan menimpa perusahaan-perusahaan.
"Pun kepada masyarakat, pemerintah sudah mengelola keterlibatan mereka dalam kegiatan untuk sama-sama menanggulangi dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di dalam berbagai posisi dan tugas yang diberikan oleh pemerintah," kata Mahfud.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.