PDIP Terbuka Untuk Kaesang Pangarep: Satu Keluarga Tak Boleh Beda-beda Partai
Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya akan menerima putra bungsu Presiden JJokowi, Kaesang Pangarep bila ingin berkarya di politik lewat PDIP.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Lebih jauh Hasto menyontohkan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dengan istrinya atau anaknya, tidak boleh menjadi caleg di dalam level tingkatan yang sama atau satu dapil yang sama.
"Karena itu suatu regulasi, mengigat kami tetap memegang semangat reformasi. Di dalam melakukan rekrutmen (anggota partai, red) memang basisnya keluarga, tetapi terkait dengan hal-hal penugasan (penempatan jabatan, red) satu keluarga itu kami menerapkan berbagai bentuk pembatasan," jelas Hasto.
"Tapi untuk menjadi anggota dalam suatu keluarga, tidak ada batasan sama sekali, dari kakek, nenek, bapak, ibu, cucu, semuanya bisa bergabung ke PDI Perjuangan," Hasto.
Kaesang Pangarep diketahui mengungkap ketertarikannya terjun ke dunia politik langsung kepada Presiden Joko Widodo dan kakaknya Gibran Rakabuming Raka saat makan siang di Ono Solo Coffee & Eatery, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (23/1/2023).
Gibran mengungkapkan anggota keluarga Jokowi yang hadir dalam momen makan siang itu dibuat terkaget-kaget dengan apa yang diungkapkan Kaesang.
"Kaesang kemarin, saya kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke saya, ke bapak, dia ada ketertarikan di politik," ungkap Gibran, Selasa (24/1/2023).
"Bapak yo kaget. Biasanya tidak pernah ngomong kan itu, aku Yo kaget," tambahnya.
Gibran menyampaikan bila Kaesang sejauh kelihatannya masih penjajakan memasuki dunia politik.
"Masih tanya tanya. Tanya tanya saya, tanya tanya bapak. Masih tanya tanya tapi dia kemarin menyatakan pingin," ujar dia.
"Pas makan kemarin. Pokoknya ada ketertarikan untuk membangun untuk ikut membantu," tambahnya.
Gibran menyampaikan ketertarikan Kaesang muncul setelah melihat progres pembangunan yang ada di Kota Solo.
Itu membuat Kaesang tertarik ikut berkontribusi.
"Dia itu kemarin melihat pembangunan-pembangunan di Solo, perubahan-perubahannya seperti apa. Ini ternyata bukan masalah ingin tidak ingin tapi masalah kontribusi," jelasnya.
Menurut Gibran, selama adiknya tersebut bisa memberikan kontribusi buat Kota Solo, itu tidak ada masalah.