Populer Nasional: Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh - 6 Parpol Siap Tampung Kaesang Pangarep
Berikut berita nasional terpopuler selama 24 jam terakhir. Ada pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh hingga 6 parpol siap tampung Kaesang.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita nasional terpopuler selama 24 jam terakhir.
Pertama, Istana membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh terjadi di Istana pada Kamis (26/1/2023) kemarin.
Berita terpopuler kedua adalah sejumlah partai politik (parpol) yang menyambut positif keinginan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Diketahui, Kaesang Pangarep menyatakan tertarik untuk terjun ke dunia politik.
Berita lain adalah soal kelanjutan teror puluhan ular kobra di rumah mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim.
Wahidin Halim menilai teror pelemparan puluhan ular kobra tersebut merupakan kejahatan politik.
Selengkapnya, inilah berita nasional terpopuler selama 24 jam terakhir:
1. Istana Konfirmasi Kabar Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh
Di tengah isu perombakan kabinet yang akan menyasar Menteri dari Partai NasDem, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada Kamis kemarin, (26/1/2023).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, Presiden Jokowi bertemu Surya Paloh pada Kamis sore.
"Betul ada pertemuan tersebut kemarin sore," kata Bey, Jumat (27/1/2023).
Bey tidak menyebutkan terkait apa pertemuan tersebut dilakukan.
Sebelumnya, Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut jika Surya Paloh mendadak dipanggil Jokowi pada Kamis sore kemarin.
"Mendadak dipanggil Pak Presiden," ucap Sahroni, saat dikonfirmasi.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah membenarkan jika Ketua Umum Surya Paloh dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara, Kamis (26/1/2023) sore.
2. Enam Parpol Siap Tampung Kaesang Pangarep Jika Terjun ke Dunia Politik
Niat putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, untuk terjun ke dunia politik mendapat sambutan positif dari sejumlah partai.
Seperti diketahui, Kaesang Pangarep sempat mengungkapkan ketertarikannya pada politik kepada sang kakak Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka dan ayahnya, Jokowi.
Hal ini disampaikan Gibran Rakabuming.
Gibran mengatakan, keinginan Kaesang ini disampaikan sang adik saat makan siang keluarga di kawasan Keprabon, Kelurahan Banjarsari, Kota Solo, Senin (23/1/2023).
"Kaesang kemarin, saya kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke saya, ke Bapak, dia ada ketertarikan di politik," ungkap Gibran, Selasa (24/1/2023).
"Bapak yo (ya) kaget. Biasanya tidak pernah ngomong kan itu, aku yo (juga) kaget," tambahnya.
Lantas, partai politik (parpol) mana sajakah yang siap menampung Kaesang?
3. Kata Wahidin Halim Soal Teror Puluhan Ular Kobra di Rumahnya
Kediaman eks Gubernur Banten, Wahidin Halim, pada Rabu dini hari (25/1/2023), diteror orang tak dikenal (OTK) dengan melempar satu karung berisikan ular kobra.
Wahidin Halim mengatakan setidaknya sebanyak 20 ular kobra ada di dalam karung tersebut.
Adanya teror ini pun tidak membuat takut atau gentar Gubernur Banten periode 2017-2022 ini.
Wahidin Halim (WH) menyebut teror ular kobra tersebut dilakukan menjelang kedatangan Bakal Calon Presiden (Capres) 2024 Anies Baswedan ke rumahnya.
Adanya hal tersebut Wahidin Halim menilai teror pelemparan puluhan ular kobra tersebut merupakan kejahatan politik.
Pun Wahidin Halim mengaku baru pertama kali mendapat teror semacam itu.
"Saya menduga ini karena mau kedatangan Anies," katanya melansir dari unggahan di akun instagramnya @wh_wahidinhalim.
"42 tahun berpolitik, ini kejahatan. Tidak beradab dan jahat, yang dikirim ular kobra mematikan, ini bisa pasal percobaan pembunuhan," kata Wahidin dalam akun Instagram pribadinya.
4. Tangisan Warnai Pledoi Ferdy Sambo Cs, Psikolog: Wajar, Mereka Pakai Emosi Sedih
Proses persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang berlangsung sejak awal hingga pembacaan nota pembelaan atau pledoi pada awal pekan ini turut diwarnai tangisan para terdakwa.
Para terdakwa itu adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Maruf dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Lalu bagaimana tanggapan Psikolog ?
Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie mengatakan bahwa saat membahas mengenai tangisan, erat kaitannya dengan emosi, ini jika dilihat dari sisi psikologi.
Sedangkan emosi memiliki ragam yang sangat banyak, dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah emosi marah dan sedih.
"Kalau bicara dari sudut pandang psikologi, jadi emosi itu ragamnya banyak sekali, tapi dua emosi yang paling aman dan paling sering kita perlihatkan itu adalah marah dan sedih," kata Liza, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (27/1/2023).
Saat emosi marah ditunjukkan seseorang, maka ia tampak menunjukkan kekuatan atau power yang dimilikinya untuk mempengaruhi seseorang.
Sementara itu, ketika emosi sedih yang ditunjukkan seseorang, maka biasanya berupaya untuk meminta simpati dari orang yang melihatnya.
"Kenapa? karena kalau marah itu terkesan memberikan power buat kita, kalau sedih itu terkesan memberikan simpati buat kita," jelas Liza.
5. Wowon Cs Telah Tetapkan Hari Kematian Hanna, tapi Hujan Deras Selamatkan sang TKW
Selain dua TKW yang terbunuh, rupanya ada satu yang berhasil selamat dari maut setelah menagih janji manis Wowon Cs.
Wanita tersebut bernama Hanna. Ia berhasil selamat dari maut karena hujan deras.
Hanna merupakan salah satu korban penipuan Wowon Cs yang telah memberikan penghasilannya untuk digandakan.
Bagaimana cerita lengkap Hanna dapat lolos dari jebakan maut Wowon Cs?
Sebagai informasi, seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Hanna lolos dari maut setelah menanyakan uang hasil digandakan Wowon Cs.
Wowon Cs sudah membunuh dua orang TKW yang sebelumnya menanyakan hasil penggandaan uang.
Total ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan Wowon Erawan alias Aki, Duloh, dan Dede yang mengaku bisa menggandakan uang.
"Hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," ujar irektur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi pada Selasa (24/1/2023).
Menurut Hengki, para TKW itu bersedia menyerahkan sejumlah uang usai termakan janji pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang melalui praktek perdukunan
Para korban itu diminta mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka Dede Solehudin baik melalui transfer maupun wesel yang dapat diambil di kantor pos.
(Tribunnews.com)