Eks Ketua Umum PBNU Said Aqil: Arab Kehilangan Jati Diri, Carut Marut Gak Karuan
Arab tidak semakin kuat, tidak semakin menampakan bangsa yang beradab, bahkan sebaliknya sekarang ini Arab sedang menunjukkan bahwa mereka kehilangan
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa bangsa Arab Saudi kini telah kehilangan jati diri. Bangsa Timur Tengah itu dinilai telah carut marut nggak karuan.
Menurutnya, Arab Saudi dinilai tidak semakin menunjukkan bangsa yang beradab.
Mereka juga dinilai telah kehilangan karakternya sebagai negara muslim.
"Arab tidak semakin kuat, tidak semakin menampakan bangsa yang beradab, bahkan sebaliknya sekarang ini Arab sedang menunjukkan bahwa mereka kehilangan jati diri, kehilangan karakter, kehilangan budaya, carut marut nggak karuan, jangan harap 100 tahun lagi akan akur," kata Said Aqil dalam acara sarasehan nasional satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Karena itu, Said menyampaikan bahwa islam tak akan bangkit dari negara yang berada di timur tengah. Sebab, kata Said Aqil, negara tersebut semakin jauh dengan nilai Alquran.
"Jangan harap islam akan bangkit di timur tengah, orang kalau bahasa arab dikira bahasa Alquran, padahal mereka jauh dari nilai-nilai Alquran. Jauh dari nilai-nilai islam yang sebenarnya. Coba liat, Somali 100 persen ahli sunnah bermashab syafii, bubar negara yang gagal," jelasnya.
Lebih lanjut, Said Aqil menambahkan mayoritas negara muslim juga dinilai gagal membangun negara.
"Afghanistan 100 persen muslim 91 persen hanafi sunni berantakan negara yang gagal. Suriah kita semua tahu lah, ada ISIS, Alqaeda, ada syiah, ada macam-macam," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Arab Saudi dikabarkan akan membuat pulau wisata dengan membangun hotel dan kasino untuk wisatawan Israel.
Media berita Israel, Globes, memberitakan Pemerintah Arab Saudi berencana menjadikan Pulau Tiran dan Sanafir di Arab Saudi sebagai tujuan wisata.
Globes mengatakan, Arab Saudi akan membangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau itu dengan Mesir.
Pembangunan hotel dan kasino ini menunjukkan visi Putra Mahkota, Mohammed bin Salman untuk membuka Arab Saudi pada dunia.
Proyek pariwisata besar itu akan membentang di sepanjang Laut Merah sampai ke Eilat.
Wanita Boleh Tak Berjilbab dan Pakai Bikini
Seorang pejabat proyek wisata Laut Merah di Arab Saudi mengatakan Kerajaan Arab Saudi tidak akan memberlakukan batasan apa pun pada wanita di dalam proyek tersebut.
Ia mengatakan wanita di sana dapat dengan bebas mengenakan bikini.
Senior Travel Trade Director, Loredana Pettinati, membahas proyek tersebut saat menyelenggarakan pengarahan tentang proyek di UEA di SLS Dubai Hotel & Residences untuk ruang pers, desainer, dan arsitek, seperti diberitakan Hotelier Middle East.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Ingin Bangun Kasino dan Hotel untuk Turis Israel, Wanita Boleh Tak Berjilbab
Loredana mengatakan proyek tersebut tidak akan membedakan antara pria dan wanita, tidak wajib mengenakan jilbab, dan bukti pernikahan tidak diperlukan untuk menemani seorang wanita atau memesan hotel.
"Tidak akan ada larangan bagi perempuan, di seluruh wilayah Arab Saudi. Bahkan jika Anda belum menikah, Anda tidak akan memiliki masalah dengan tinggal di hotel. Kami tidak akan bertanya kepada pria atau wanita apakah mereka sudah menikah atau tidak saat memesan hotel. Wanita akan bisa memakai bikini di Laut Merah," tegasnya.