KPK akan Konfirmasi Kesaksian tentang Said Aqil Siradj Terima Aliran Suap Rp30 Juta dari Unila
KPK akan mengkonfirmasi kesaksian tentang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang disebut menerima aliran suap
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengkonfirmasi kesaksian di persidangan yang menyebut bahwa uang hasil suap dari orangtua mahasiswa Universitas Lampung (Unila) turut diberikan kepada mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj
"Iya, fakta sidang tersebut tentu akan dikonfirmasi kepada saksi-saksi lain nantinya," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Senin (30/1/2023).
Hanya saja, belum diketahui secara pasti kapan KPK akan mengkonfirmasi kesaksian itu.
Ali hanya menegaskan pendalaman kesaksian itu dibutuhkan guna mengungkap fakta sesungguhnya sebagaimana keterangan dalam persidangan.
Baca juga: Anak Tidak Lolos SBMPTN Unila, 3 Orangtua Serahkan Uang Pelicin Rp 150 Juta
"Apakah benar ada fakta hukum tersebut, ataukah hanya sebatas fakta keterangan saksi saja, memang perlu dilakukan pendalaman," katanya.
Sebelumnya dalam sidang agenda pemeriksaan saksi perkara suap penerimaan calon mahasiswa baru Unila yang digelar pada pekan lalu sempat memunculkan fakta mengejutkan.
Saksi bernama Mualimin, dosen honor Unila menyebut uang hasil suap dari orangtua calon mahasiswa sempat diberikan kepada mantan Ketum PBNU.
Keterangan itu muncul saat Mualimin ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Agus Prasetya Raharja terkait catatan tulisan tangan Mualimin yang menjadi barang bukti atas kasus tersebut.
Dalam catatan itu tertulis sebuah inisial SAS dan nominal sejumlah Rp30 juta.
"Amplop Rp30 juta ini untuk apa ini? Amplop SAS, apa ini?" tanya Agus Prasetya di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (26/1/2023) sore.
Baca juga: Tampung Uang Rp 625 Juta dari Orangtua Mahasiswa Titipan, Pegawai Honorer Unila Terima Rp 2 Juta
Mualimin kemudian menjawab dengan menyebut nama lengkap dan jabatan penerima amplop tersebut yang disebutnya Ketua Umum PBNU.
"Said Aqil Siradj, yang ketua PBNU, eh...," jawab Mualimin.
Ekspresi Mualimin terlihat terkejut atas jawabannya sendiri itu.