Yeni Istri Dede Solehudin Disebut Bantu Wowon cs Tipu TKW
Istri dari tersangka pembunuhan berantai di Bekasi, Dede disebut membantu Wowon cs menipu TKW.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Istri dari tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, M Dede Solehudin yakni Yeni disebut membantu Wowon cs menipu Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.
Kendati demikian, status Yeni saat ini masih sebagai saksi
"Masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Sementara yang bersangkutan saksi," tuturnya, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Kisah Tragis Parida dan Siti Fatimah, TKW Korban Serial Killer Wowon Cs, Keduanya Dibunuh pada 2021
Yeni Merupakan TKW Ilegal
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan bahwa hanya tiga orang yang berangkat secara resmi dan legal dari total 11 TKW atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penipuan Wowon cs.
Kemudian, sisanya sebanyak delapan orang berangkat secara ilegal atau unprosedural.
"Itu TKW ternyata hanya tiga nama yang ada namanya di sistem BP2MI berarti nama lain yang sudah di luar negeri, baik yang sudah meninggal karena korban pembunuhan baik yang teridentifikasi, yang sekarang di Jakarta mereka yang akan atau sudah diberangkatkan secara unprosedural," ungkap Benny, Senin (30/1/2023).
Tiga nama TKW yang berangkat secara legal tersebut tercatat di sistem komputerisasi Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI).
Ketiganya adalah Farida korban meningal di Cianjur, kemudian Aslem korban yang masih hidup berada di Jakarta, dan Evi Lusiana korban yang saat ini diduga berada di Dubai.
Sementara delapan orang yang dinyatakan berangkat secara ilegal yakni Siti Fatimah yang dibunuh oleh mertua Wowon bernama Noneng, korban hidup bernama Hanna yang saat ini diketahui berada di Jakarta.
Baca juga: Rugi Hingga Ratusan Juta, TKW Korban Penipuan Wowon cs Belum Dapatkan Keuntungan Sesuai Janji
Kemudian Yeni yang diduga berada di Mesir, Hamidah diduga berada di Riyadh, Yanti atau Yenti diduga berada di Dubai, Entin yang diduga berada di Abu Dhabi.
Sementara itu, dua korban lainnya yang bernama Nene dan Sulastini hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
"Seperti saya sebutkan tadi berdasarkan info dari penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya juga semua ini diduga akan diberangkatkan dan sudah diberangkatkan secara un prosedural," kata Benny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.