Jokowi Sebut Hilirisasi Industri Harus Konsisten: Kalau Tidak, Kita Mundur Lagi
Jokowi mengatakan jika tidak konsisten, maka ekspor bahan-bahan mentah akan kembali terjadi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa semua pihak harus konsisten dan mengawal hilirisasi industri yang kini tengah dilakukan pemerintah.
"Kalau tidak kita mundur lagi ke belakang. Karena ini memang konsistensi," kata Jokowi di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Jokowi mengatakan jika tidak konsisten, maka ekspor bahan-bahan mentah akan kembali terjadi.
Baca juga: Sebut Hilirisasi Industri Harus Dikawal, Jokowi Harap PSI Bisa Lolos ke Senayan
"Dan kita enggak dapat nilai tambah sampai kapan pun," tandasnya.
Pemerintah mengklaim telah menyelesaikan peta jalan atau roadmap hilirisasi industri. Dalam peta jalan hilirisasi, pemerintah menetapkan total nilai investasi sebesar 545,3 miliar dollar AS hingga 2040 atau sekitar Rp8.159 triliun dengan asumsi 1 dollar AS sama dengan Rp14.963.
"Selama ini kita bicara hilirisasi, peta jalan roadmap besarnya itu belum ada, dan alhamdulillah tadi kami sudah laporkan dengan total investasi sampai dengan 2040 sebesar 545,3 miliar dollar AS," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo, Senin (30/1/2023).
Dengan peta jalan hilirisasi tersebut, dikatakan Bahlil, pemerintah benar-benar fokus pada peningkatan nilai tambah.
Dia mengatakan bahwa hilirisasi nikel yang sudah berjalan saat ini akan menjadi prototipe hilirisasi di sektor lainnya, seperti pertambangan bauksit, timah, tembaga, minyak dan gas, maupun perkebunan, perikanan, dan pangan.
Bahlil sendri mengaku telah ditugaskan oleh Jokowi untuk membuat skala prioritas dalam proses hilirisasi dan target-target yang harus dilakukan selanjutnya.
Baca juga: Bank Indonesia Ingatkan Tren Penurunan Cadangan Produk di Strategi Hilirisasi
"Katakan lah sekarang kita menyetop nikel, kemudian bauksit, ke depan apalagi? Seperti timah, atau tembaga, sebentar lagi. Jadi ini yang akan kita lakukan," ujar Bahlil.
Dikatakannya, hilirisasi merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia, terlebih agar menjadi negara maju.
"Kalau yang melakukan hilirisasi, percepatan pertumbuhan ekonominya dan menuju ke negara maju lebih cepat daripada yang punya sumber daya alam, tetapi tidak melakukan hilirisasi," tandas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.