500 Ton MinyaKita Ditemukan Menumpuk di Gudang Kawasan KBN Marunda, Cilincing
pT BKP sebagai produsen dominan minyak goreng subsidi mengaku tak kunjung mendistribusikan 500 ton MinyaKita tersebut karena belum menerima DMO
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Bareskrim Polri menemukan 500 ton MinyaKita yang menumpuk di gudang PT Bina Karya Prima (BKP) di kawasan KBN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Minyakita ditemukan saat Bareskrim Polri tengah melakukan sidak bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Selasa (7/2/2023) siang.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, pihaknya masih terus mendalami dugaan penimbunan MinyaKita ini.
"Terkait dengan prosesnya kita akan dalami dulu proses apa benar terjadi penimbunan atau tidak," kata Whisnu dikutip dari TribunJakarta.com.
Sebagaimana diketahui, belakangan masyarakat digegerkan lantaran minyak goreng subisidi, Minyakita hilang di pasaran.
Polisi dibantu satgas mencari tahu dan memastikan apa penyebab di balik minimnya stok MinyaKita di pedagang-pedagang pasar.
Baca juga: Minyakita Langka, Tapi Pengusaha Warteg Tak Mau Naikkan Harga Menu Makanan, Ini Pilihannya
Apakah karena dugaan penimbunan Minyakita sejumlah 500 ton ini atau bukan.
Sejauh ini, PT BKP sebagai produsen dominan minyak goreng subsidi mengaku tak kunjung mendistribusikan 500 ton MinyaKita tersebut karena belum menerima Domestic Market Obligation (DMO).
Mendag pun meminta PT BKP untuk segera mendistribusikan 500 ton minyak goreng tersebut ke seluruh Pulau Jawa.
Baca juga: Minyakita Mahal dan Langka, Polisi Sebut Ada Dugaan Penahanan Barang, Luhut Ikut Turun Tangan
Sebelumnya, di Jawa Tengah, Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagyo menyebut, ada indikasi penahanan Minyakita di pasaran.
sehingga Minyakita menjadi barang yang mahal dan langka.
Padahal sudah ditetapkan pemerintah dengan harga Rp14.000 per liter.
Pihaknya menduga ada penahanan distribusi Minyakita.
Termasuk adanya dugaan pengusaha minyak kelapa sawit mengurangi kewajiban domestik market obligation (DMO).
“Ada indikasi yang menahan barang, bukan penimbunan, kita sudah tahu lokasinya, nanti kita ke lokasi," kata Dwi di kantor Polda Jateng yang dikutip dari TribunMuria, Selasa (7/2/2023).
Selain itu, permintaan masyarakat terhadap Minyakita juga meningkat.
Namun tidak diimbangi dengan ketersediaan stok.
Baca juga: Update Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret di Tengah Mahal dan Langkanya Minyakita
Minyakita Mahal
Sebelumnya, harga minyak goreng murah MinyaKita melambung tinggi di sejumlah daerah.
Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, harga MinyaKita di tingkat pengecer tiba-tiba naik menjadi Rp 16.500 hingga Rp 17.000 ribu per liter.
Padahal, pemerintah sudah menetapkan harga MinyaKita Rp 14. 000 per liter.
Bahkan di sejumlah pasar di Kabupaten Sukabumi, Minyakita terlihat sudah tidak banyak beredar.
Dikatakan Kepala Disdagin Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Hali minyak goreng subsidi ini langka.
"Memang langka sih sama rada susah sekarang, kita kan ada Bapokting tiap hari, jadi data-data tiap hari itu ada di pasar," kata Aam, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Harga MinyaKita Mendadak Mahal, Mendag Zulhas Targetkan Stabil Dua Minggu Lagi
Jika ada, harga satu liter MinyaKita dijual dengan harga Rp 17 ribu.
"Memang lagi langka, harganya agak tinggi lagi, sekitar Rp 17 ribu."
"Awalnya harga di bawah, kan itu subsidi nampaknya gak berlaku lagi."
"Kalau stok saya kurang hapal, kan itu langsung ke pasar, dalam seminggu ini langka," jelas Aam.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Choirul Arifin)(TribunMuria/Iwan Arifianto)(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.