GMPI: Eksistensi Seabad NU, Mengembangkan Kehidupan Beragama yang Damai dan Teduh
Ketua GMPI bidang media dan infokom M. Samsul Arifin memberikan apresiasi atas eksistensi 100 tahun Nahdlatul Ulama
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) bidang media dan infokom M. Samsul Arifin memberikan apresiasi atas eksistensi 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) untuk umat dan bangsa Indonesia.
Sebagai ormas Islam terbesar di dunia, dia menilai kiprah dan dedikasi NU tidak diragukan lagi. Tak terkecuali dalam mewujudkan perdamaian dunia melalui pengembangan kehidupan beragama yang teduh.
"Kiprah dan dedikasi NU dirasakan oleh masyarakat, termasuk dalam mengembangkan kehidupan beragama yang damai dan teduh," kata M. Samsul Arifin, Selasa (7/2/2023).
Dia mengatakan, ulama NU memiliki peran besar sebagai tuntunan umat.
Ulama NU juga memiliki peran signifikan dalam menyebarkan paham keagamaan yang moderat.
"NU memiliki paham keagamaan yang tawasuth (moderat), tasamuh (tolerans), tawazun (seimbang) dan amar ma'ruf nahi munkar. Dengan doktrin ini, ulama NU berperan dalam memberikan pemahaman keagamaan yang damai dan teduh," jelas pria kelahiran Surabaya ini.
Dia mengatakan, pengembangan kehidupan beragama yang damai dan teduh oleh NU ditopang dengan jaringan organisasi yang sangat luas.
NU memiliki pengurus dan badan otonom di provinsi seluruh kabupaten dan kota, hingga kecamatan dan kelurahan serta desa.
Baca juga: Harlah ke-29, Mardiono Ajak GMPI Berjuang Angkat Suara PPP
Tak hanya itu, NU di luar negeri berkembang sangat pesat. Hal ini dilihat dengan kehadiran cabang istimewa yang tersebar di lebih dari 100 negara di dunia.
"Selamat Harlah ke-100 NU. Panjang umur kiprah dan dedikasi NU untuk bangsa dan umat Islam," pungkasnya.