Full Pidato Jokowi Hari Pers Nasional, Minta Perpres Platform Digital Segera Dirancang
Dalam pidatonya itu, Jokowi menjelaskan empat poin penting dalam hal perkembangan dunia pers, satu di antaranya bahas soal Perpres platform digital.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
"Semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita karena media konvensional yang beredar semakin terdesak dalam peta pemberitaan," lanjut Jokowi.
Baca juga: Memasuki Tahun Politik, Jokowi Harap Media Tidak Tergelincir pada Polarisasi
Yang kedua, Jokowi memahami keberlanjutan industri media konvensional juga menghadapi tantangan berat.
"Saya mendengar banyak mengenai ini bahwa sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital terutama platform platform asing."
"Artinya sumber daya keuangan media konvensional akan semakin berkurang terus, larinya pasti ke sana dan ini telah menyulitkan media dalam negeri kita," jelas Jokowi.
Ketiga, Jokowi mengedepankan perhatiannya pada kedaulatan dan keamanan data dalam negeri.
"Data adalah new oil yang harganya tak terhingga dan para penguasa data bukan hanya bisa memahami kebiasaan dan perilaku masyarakat dengan memanfaatkan algoritma sehingga dapat mengendalikan preferensi masyarakat, ini yang kita semua harus hati-hati," ujar Jokowi.
Jokowi juga menjelaskan soal pentingnya media hadir sebagai penjernih informasi ditengah banyaknya informasi yang belum terbukti kebenarannya, hoaks.
"Media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi, menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hoaks yang memberi harapan kepada kita semuanya."
"Terutama dalam mengaplikasi kebenaran dan menyingkap fakta di tengah keganasan pasca fakta dan pasca kebenaran."
"Media harus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Peran Media Mainstream Penting di Tengah Keganasan Post Truth
Terakhir, memasuki tahun politik Jokowi berharap media massa tetap berpegang teguh pada idealisme objektif dan tidak tergelincir dalam polarisasi demi suksesnya Pemilu 2024.
"Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang tepat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi," harap Jokowi.
Kendati demikian Jokowi mengakui, keberadaan pers membantunya untuk mencapai titik tertinggi menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara."