Ketahui Dampak Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual
Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan apa dampak yang dialami anak korban kekerasan seksual.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Eva Devita Harmoniati, SpA(K) sampaikan apa dampak yang dialami anak korban kekerasan seksual.
"Penelitian menunjukkan, anak-anak yang mengalami kekerasan di masa kanak-kanaknya akan lebih rentan untuk mengalami gangguan perkembangan," ungkapnya pada media briefing virtual, Sabtu (11/2/2/2023).
Gangguan tersebut bisa berupa perkembangan sosial, emosional dan kognitif.
Ada pula anak yang sampai mengalami depresi dan menyalahkan diri sendiri.
Biasanya ia pin mengalami kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain.
Selain itu, gangguan kekerasan seksual yang dialami anak bisa berdampak pada diadopsi perilaku berisiko ketika mencapai usia remaja dan usia dewasa muda.
Perilaku berisiko ini tidak hanya berisiko pada orang lain.
Tapi juga berisiko terhadap kesehatannya sendiri.
"Sehingga anak-anak menjadi korban kekerasan di masa kecilnya ini, mereka berisiko mengalami kematian lebih awal dibandingkan anak-anak tidak mengalami kekerasan di masa kecil," papar dr Eva lagi.
Mereka juga empat kali lebih mungkin untuk mengalami perilaku atau tindakan upaya bunuh diri.
"Empat kali lebih mungkin besar kemungkinannya untuk kemudian melakukan hubungan seksual sebelum 15 tahun," kata dr Eva menambahkan.
Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Anak Korban Kekerasan Seksual
Lebih lanjut, dr Eva juga mengatakan anak yang pernah menjadi korban kekerasa 4,5 kali lebih mungkin mereka mengalami depresi.
"Jadi, buat seorang dokter anak ketika mendapatkan anak mengalami kekerasan yang dipikirkan panjang. Karena dampaknya tidak hanya pada saat anak mengalami kejadian, tapi kedepannya anak bisa mengalami permasalahan," kata dr Eva.