Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cerita Lucu Kepala BKKBN Soal Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan

Peserta Program Keluarga Harapan menerima bantuan senilai Rp 500 ribu setiap bulan. Bantuan itu digunakan untuk mengatasi stunting pada balita.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cerita Lucu Kepala BKKBN Soal Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo berpose untuk difoto usai menjadi narasumber pada wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023). Sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, BKKBN berharap Pemerintah dan seluruh masyarakat bekerja sama dan bekerja keras untuk memberikan edukasi terbaik kepada remaja agar terhindar dari perilaku berisiko tinggi, salah satunya free seks atau seks bebas. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berusaha menekan angka stunting di Indonesia. 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo targetkan prevalensi stunting bisa berada di angka 14 persen pada tahun 2024.  Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG. mengatakan, pihaknya terus berupaya mengejar target melalui Program Keluarga Harapan.

Namun, selama mengejar target tersebut, Hasto mengungkap cerita lucu para penerima bantuan program tersebut. Menurut dia, orang yang mengikuti Program Keluarga Harapan mendapat bantuan Rp 500 ribu setiap bulan. 

Baca juga: BKKBN Rekrut 600.000 Tim Pendamping Keluarga untuk Cegah Stunting 

"Tapi ternyata setelah dapat bantuan dia kredit motor. Tapi sebelum dapat bantuan tidak kredit motor. Jadi saya agak curiga, jangan-jangan kredit motor karena ada bantuan," kata Hasto dikutip dari video pada kanal YouTube Tribunnews, Senin (13/2/2023). 

Padahal bantuan tersebut ditujukan untuk anak si penerima yang masih balita. 

"Kemudian ada yang lucu-lucu misalkan anak sudah dua, cukup. Anaknya dua yang satu stunting. Ternyata mau tambah (anak) lagi. Karena apa? Kalau yang dua sudah lulus balita, kan tidak dapat bantuan lagi," paparnya. 

Berita Rekomendasi

"Jadi pengin tambah anak agar dapat bantuan. Wah ini namanya dimanfaatkan Itu kan juga lucu-lucu," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas