Pekerja Migran Diminta Buka Lapangan Kerja, OSO: Jangan Selamanya Jadi Pembantu di Rumah Orang
OSO mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan Benny Rhamdhani selama memimpin Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oesman Sapta Odang, Ketua Umum DPP Partai Hanura, meminta
Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk membuka lapangan pekerjaan di Indonesia.
Menurut dia PMI jangan sampai selamanya menjadi pekerja "di negeri orang". Sebab, kata dia, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dari pengalaman bekerja di luar negeri.
"Kita tidak boleh selamanya jadi pembantu di rumah orang. Kalau saudara di luar negeri jadi pembantu, pulang harus jadi pengusaha di pekerjaan itu (yang digeluti selama menjadi PMI). Saya telah membuktikannya dan terbukti bisa," kata pria yang disapa OSO.
Pernyataan itu disampaikan saat pelepasan dan prelim 660 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Program G to G Korea Selatan, di Hotel Royal, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023).
Wakil Ketua MPR periode 2014-2019 itu berpesan kepada para PMI untuk "menyerap" seluruh ilmu saat bekerja di Korea Selatan misalnya memanfaatkan dengan sebaik-baiknya transfer teknologi di pabrik-pabrik "Negeri Ginseng" tersebut.
Menurut Oso, dengan memanfaatkan transfer teknologi tersebut, para PMI bisa membawanya ke Indonesia ketika kembali sehingga dapat dimanfaatkan untuk bangsa Indonesia.
"Ambil transfer teknologi, teknologi di pabrik, di rekam di pelajari, lantas jadi sempurna. Bawa ke Indonesia yang nilainya akan lebih tinggi dari buruh biasa," ujarnya.
Selain itu, Ketua Umum DPP Partai Hanura itu mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan Benny Rhamdhani selama memimpin Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Hal itu sangat beralasan karena BP2MI di bawah kepemimpinan Benny, telah menyumbang devisa kepada negara senilai Rp159 triliun.
Baca juga: Pimpinan Komisi X DPR Sebut, Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Berhak Dapat Akses Pendidikan
"Ini baru terjadi di bawah kepemimpinan Benny, para PMI menyumbang Rp159 triliun kepada Republik Indonesia. Kalau dulu, paling Rp60 triliun, jadi ini pencapaian BP2MI yang sangat hebat," kata Ketua Umum Gebu Minang itu.
Sementara itu, Benny Rhamdhani meminta seluruh pejuang devisa negara mencontoh sosok OSO dalam melakukan pengembangan diri demi meraih kesuksesan.
Wakil Ketua Umum DPP Hanura itu menceritakan bahwa Oso memiliki semangat pantang menyerah dalam menggapai kesuksesan.
Benny mencontohkan bahwa OSO pernah ke Jakarta, Semarang, dan akhirnya ke Singapura untuk membawa barang dagangannya. Menurut Benny, semangat pantang menyerah dan kegigihan Oso itu yang patut dicontoh masyarakat.
"Spesial untuk adik kita semua, hadir di tengah kalian, anak pelosok yang mempunyai mimpi indah, punya pengalaman hidup, lahir dari kalangan sederhana, yakni bapak Doktor Oesman Sapta di tengah kita," ujar Benny.
Benny mengatakan dari 660 orang yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan, terdiri dari 524 PMI yang akan terbang ke Korsel dengan dibagi menjadi dua kloter dan 139 diantaranya masih mengikuti prelim (pelatihan).
"524 PMI di bagi dua kloter (penerbangan), 139 PMI masih mengikuti prelim. Yang sudah menggunakan jaket kuning, yang bakal terbang malam ini dan besok. Yang masih ikuti pembekalan, tinggal menyelesaikan satu tahapan lagi untuk bisa menyusul ke Korea Selatan," kata Benny.