Alasan Hari Valentine Identik dengan Cokelat dan Legenda Saint Valentine
Alasan Hari Valentine identik dengan cokelat dan legenda Saint Valentine yang disebut sebagai asal usul perayaan Hari Valentine di Roma.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Hari Valentine dan cokelat adalah dua hal yang sering dihubungkan saat perayaan Hari Valentine pada 14 Februari.
Cokelat identik dengan Hari Valentine dan telah muncul sejak berabad-abad lalu.
Orang pertama yang menghubungkan cinta dan cokelat adalah bangsa Maya.
Bangsa Maya mulai menyeduh minuman yang terbuat dari biji kakao sekitar 500 SM, berabad-abad sebelum Pesta St. Valentine yang pertama.
Cokelat panas awal ini adalah bagian penting dari ritual pernikahan suku Maya.
Baca juga: Kata-kata Romantis Hari Valentine dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, Cocok Jadi Caption Instagram
Kedua mempelai akan bertukar teguk cokelat panas selama upacara, dikutip dari Hadleigh Maid.
Suku Aztec memiliki pandangan yang kurang sehat tentang bahan tersebut.
Menurut legenda, kaisar Montezuma II memakan biji kakao dalam jumlah besar untuk mengobarkan hubungan romantisnya.
Cokelat memang mengandung sejumlah kecil tryptophan dan phenylethylamine, dua bahan kimia yang terkait dengan perasaan cinta dan hasrat.
Namun, para ilmuwan mengatakan tampaknya kedua zat tersebut tidak cukup untuk menjadikan cokelat sebagai afrodisiak yang kuat.
Baca juga: Daftar Harga Cokelat Valentine 2023: SilverQueen, Dairy Milk, KitKat, Take-It, Delfi, hingga Cadbury
Perusahaan Memproduksi Cokelat di Hari Valentine
Terkait dengan efek cokelat ini, beberapa perusahaan lalu memproduksi cokelat manis untuk Hari Valentine.
Cadbury memulai debutnya dengan kotak cokelat berbentuk hati pertama pada tahun 1861, dan itu langsung sukses.
Paket itu dihiasi dengan dewa asmara dan mawar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.