Pentingnya Edukasi untuk Mengatasi Kekerasan Seksual pada Anak
Mengatasi kekerasan seksual pada anak tidak bisa bekerja sendiri. Pun tidak bisa satu solusi untuk semua kasus.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekerasan seksual pada anak bisa terjadi di mana pun, bahkan di rumah.
Lantas bagaimana mengatasi kekerasan seksual pada anak ketika berada di rumah.
Terkait hal ini Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Eva Devita Harmoniati, SpA(K) memberikan tanggapan.
Baca juga: Kasus Kekerasan Seksual pada Anak, Penyelesaian Hukum Sudah Bagus, tapi Lemah di Pemulihan Korban
"Jadi memang mengatasi kekerasan seksual pada anak itu kita tidak bisa bekerja sendiri, tidak bisa satu solusi untuk semua kasus," ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (14/2/2023).
Ia pun menyebutkan jika sebagian pelaku kekerasan seksual di rumah bisa dari ayah, kakak, paman, kakek dan sebagainya.
Oleh karena itu yang perlu dilakukan keluarga, selain pelaku harus punya keberanian untuk bisa mencegah terulangnya kasus kekerasan seksual.
"Jadi memberdayakan orang-orang yang ada di rumah, terutama yang tinggal bersama anak," kata dr Eva.
Kedua, memberikan edukasi seksual. Selain di rumah, sekolah juga perlu mensosialisasikan itu pada siswa.
"Ketika mengalami kekerasan seksual, mereka tahu itu adalah suatu kesalahan, sehingga mesti melakukan sesuatu," katanya lagi.
Siswa punya pengetahuan bahwa yang dialami merupakan suatu kesalahan dan harus dilaporkan.
Ketiga, ketika terjadi kekerasan seksual harus segera melaporkan.
"Kita harapkan dengan melaporkan itu maka rantai ini bisa putus," tegasnya.
Keempat, orang-orang terdekat yang berada di rumah harus tahu soal kekerasan seksual, apa yang mesti dilakukan, dan bagaimana mendeteksinya.
"Kita harapkan itu bisa memutus rantai kejadian kekerasan seksual yang dialami di rumah. Memang butuh kerjasama lintas sektor. Tidak hanya di satu pihak saja," pungkasnya.