Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Foto dan Video Pilot Susi Air Disandera KKB, Ini Penjelasan Pangdam XVII Cenderawasih

Pimpinan KKB yang berbicara dalam video tersebut juga mengatakan tidak akan melepaskan Kapten Philip sebelum tuntutan mereka tercapai.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Beredar Foto dan Video Pilot Susi Air Disandera KKB, Ini Penjelasan Pangdam XVII Cenderawasih
Tribun-Papua.com/Istimewa
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa merespons beredarnya foto dan video Pilot Susi Air Kapten  Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang beredar pada Selasa (14/2/2023).

Dalam video tersebut, Philip mengaku ditangkap TPNPB-OPM agar Papua merdeka.

Pimpinan KKB yang berbicara dalam video tersebut juga mengatakan tidak akan melepaskan Kapten Philip sebelum tuntutan mereka yakni Papua merdeka bisa tercapai.

Bersamaan dengan itu, beredar pula video proses pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Pada rekaman video yang beredar tersebut KKB juga telah mengakui melakukan aksi teror membakar pesawat Susi Air dan melakukan penyanderaan Pilot Susi Air.

Menanggapi video tersebut, ia mengonfirmasi WNA yang berada dalam video yang beredar adalah Capt Philip berdasarkan ciri-ciri yang ada.

Baca juga: Foto-foto Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Papua, Egianus Kogoya: Phillip Marthens Tetap Aman

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. (Tribun-Papua.com/Istimewa)
BERITA TERKAIT

Kapten Philip, kata Saleh, dalam video tersebut bersama gerombolan KKB Kelompok Egianus Kogoya.

"Bahwa dalam video tersebut tuntutan gerombolan KST (Kelompok Separatis Teroris) sudah kita dengar," kata Saleh dalam keterangan resmi Pendam XVII Cenderawasih yang dikonfirmasi pada Rabu (15/2/2023).

Aparat TNI-Polri, kata dia, terus melakukan pencarian secara maksimal termasuk melibatkan semua pihak baik Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat serta Pemerintah Daerah untuk melakukan pencarian Pilot Susi Air.

Bahkan, kata dia, langkah-langkah teknis dan taktis pencarian telah dilakukan agar Kapten Philip dapat ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat.

"Mari kita sama-sama mendoakan semoga Pilot Susi Air segera ditemukan dengan selamat. Seperti halnya saat Aparat TNI Polri dan seluruh pihak berhasil mengevakuasi para Pengungsi masyarakat Paro dengan selamat," kata dia.

Terkini, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menjelaskan sikap pemerintah terkait Kapten  Philip yang diduga masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Pemerintah, kata dia, akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelematan terhadap sandera dengan pendekatan-pendekatan yang sifatnya persuasif karena yang diutamakan adalah keselamatan sandera.

Pemerintah, kata dia, juga terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru untuk memantau dan mengakselerasi penanganan pembebasan sandera Kapten Philip.

"Penyanderaan warga sipil, dengan alasan apapun tidak dapat diterima. Oleh sebab itu, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera tetapi pemerintah tidak menutup upaya lain," kata Mahfud dalam keterangan video Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Selasa (14/2/2023).

Pemerintah, kata dia ingin menegaskan bahwa Papua adalah bagian sah dari NKRI baik menurut konstitusi RI, hukum internasional, maupun menurut fakta yang sekarang sedang berlangsung.

Oleh sebab itu, kata dia, maka Papua seterusnya dan selamanya akan tetap menjadi bagian yang sah dari NKRI.

"Terima kasih juga kepada pemerintah daerah, Polri, TNI, BIN, dan lain-lain yang telah bekerja dengan sunguh-sungguh dan kehati-hatian dalam menangani masalah ini," kata Mahfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas